Monday, December 6, 2010

Harry Potter, Batavia Air, Indonesia vs Laos

Haiii semuaaa, akhirnya bisa update juga di harpitnas yang indah ini, hoho. Kalo nggak salah minggu lalu ato 2 minggu yang lalu saya dan 29 teman sekelas rame-rame nonton bareng Harpot 7 di Penvil, akhirnya bisa bener2 jalan bareng segambreng juga ^_^. Soalnya kemaren sewaktu makan bareng cuma 26 orang yang hadir. Harry Potter 7 tidak mengecewakan seperti film sebelumnya, seru buat ditonton. Sebelumnya, kami beberapa orang sempet nonton Megamind 3D. Meskipun film ini laris buat saya nggak bagus. Iya sih, pengisi suaranya orang-orang beken dan ada beberapa scene yang bikin ketawa, tapi dari segi cerita agak biasa saja, klo di Superman kek gini deh "Superman bosen trus pura-pura mati, Lex Luthor menang, abis itu Lex Luthor jadi baik gara-gara bosen jadi penjahat". Beda sama film yang baru saya tonton di laptop "How to Train Your Dragon", awalnya saya pesimis ama nih film sewaktu mulai di prolog "naga-nagaan negeri khayalan ga jelas (lagi)...", tapi semakin lama ditonton semakin bagus aja, film animasi yang cukup bermakna. Jadi pengen punya peliharaan naga, hoho.

Treasury sudah berlalu, ditutup dengan bourse game di LCG Tanah Abang yang sangat fun menurut saya. Saat bourse game, kelas dibagi menjadi empat kelompok bank, Gold, Platinum, Silver, dan Diamond. Kebetulan saya masuknya di bank Platinum, jumlah anggotanya 9 orang, dan jadi bank paling profitable saat di bourse game. Alhasil, kami dapet flashdisk 2GB satu-satu, hoho, mayan dapet fd gratisan. Modul selanjutnya applied economics, berasa balik ke awal-awal semester pas kuliah di manajemen. Mana soal postestnya susah...jadi nostalgia semesteran PTE (pengantar teori ekonomi), makro, mikro, sama perekonomian indonesia...bedanya soalnya kali ini multiple choice.

Di pertengahan minggu saya dan beberapa teman jogja dan solo mendapat berita kurang menyenangkan dari Batavia Air. Bahwa tiket kami yang tanggal 26, penerbangan dari Jogjakarta ke Jakarta dibatalkan secara sepihak oleh Batavia Air. Kabarnya ada erupsi merapi lagi, trus ada lagi... Pesawat rusak gara-gara debu vulkanik, trus katanya juga memang Batavia tidak melakukan penerbangan sampai akhir tahun. Ada teman yang bilang, mungkin Batavia mau naikin tarif, nggak tau juga sih. Tapi mungkin ada benarnya kalau Batavia jaga-jaga dari awal kalau-kalau merapi meletus lagi, atau mesin pesawat mereka memang rusak dan perlu di maintenance. Yang penting uang saya sudah kembali (refund), walaupun cukup menyita waktu untuk pengurusannya dan mencari tiket lagi. Padahal kemaren-kemaren sebelum samapta udah tenang rasanya dapet tiket balik ke Jakartanya. Akhirnya, saya dan tiga orang teman lainnya sepakat naik kereta, dapetnya Argo Dwipangga jam 9 malem dari Jogja. Sampai Jakarta subuh, capek nggak capek musti langsung masuk kelas deh jam 7nya...Kurang menyenangkan juga sih, tapi ya sudahlah, yang penting bisa balik lagi ke Jakarta ntar, dinikmati ajah...

Satu hal lagi, kami ber-6 orang beberapa hari yang lalu memutuskan untuk pergi nobar Indonesia vs Laos langsung di GBK Senayan. Seruuuu, 6-0, meskipun saya baru get the feel setelah gol pertama. Kegiatan ini sungguh membuat saya sangat capek, jalan jauh, naik turun tangga, nyasar, kehujanan, blablabla...sampe-sampe saya dan seorang teman saya tertidur pulas di taksi saat pulang, saking lamanya perjalanan Senayan-Kemang (macet) dan baru bangun (ngeh) pas udah deket-deket kos, mana AC di taksinya kenceng banget. Hasilnya...sekarang saya ngedrop...agak kurang enak badan. Mana modul yang perlu dipeljari sekarang seabreg, modul tertebal selama saya ODP, modul Risk Management, quran dan kitab aja kalah tebel...bisa buat nampol maling.

Sebenarya rencana hari ini mau pada pergi ke kota tua, tapi gagal. Saya sendiri kan agak kurang enak badan sampai detik sebelum saya memulai blog ini, tapi detik ini setelah tulisan ini hampir ditutup saya ngerasa agak baikan (aneh). Mana stock film dan serial TV banyak yang belum ditonton. Teman-teman juga pada males jalan sepertinya, tanpa perjanjian dan kesepakatan yang jelas ternyata kami satu pikiran : MALES. Mungkin nanti ada rencana lagi... It's happy lazy holiday!!! And happy new year for all!!!

Tuesday, November 23, 2010

Pencarian Harta Karun yang Memusingkan

It's been more than a week since samapta...dan kali ini saya cukup dibikin pusing oleh satu modul berjudul treasury. Nggak sampe bikin setres sih, tapi cukup memusingkan untuk dimengerti. Setiap modul berakhir, pagi hari besoknya postest. Jadi postestnya per sub-bab, jadi tiap hari harus belajar. Treasury ibarat kegiatan mencari harta karun, postest ibarat sebuah peta harta karun, dan saya harus menjawab teka-teki dalam peta itu untuk mencari keuntungan... Maka... saya sangat membutuhkan Dora, Lara Croft, atau Indiana Jones untuk memecahkannya, hehe.

Sub-bab yang paling awal memang menyenangkan, tentang transaksi forex. Namun, lama kelamaan materi di modul yang dibahas makin membingungkan terutama derivatif dan likuiditas. Entah kenapa dua materi itu susah sekali saya cerna, sampai harus berkali-kali pemahaman.

Kebetulan, upacara pembukaan ODP diganti menjadi hari ini. Upacara pembukaannya dihadiri 8 angkatan ODP, mulai dari 73 sampai 78. Acara dimulai pukul 9.00 sampai 11.00 di auditorium LPPI. Seharusnya secara umum, pembukaan ODP dilakukan per 2 angkatan di LCG Tanah Abang, kali ini adalah pertama kalinya pembukaan besar-besaran. Bagi angkatan 73, setelah sudah hampir dua bulan kami belajar bersama, hari ini kami baru benar-benar sah secara protokoler bekerja (belajar menjadi officer bank lebih tepatnya) sebagai ODP.

Kelas dimulai pukul 11.00, saat masuk ruang kelas sudah ada pengajar menunggu. Kasihan juga sebenarnya pengajar menunggu kami dari jam 9 sampai jam 11, dan materi harus selesai jam 12. Alhasil, materi disampaikan secara kilat, hanya yang inti-intinya saja, yang bisa dibaca dan dipahami sendiri tidak dipaparkan. Meskipun demikian, saya malah bener-bener ngerti loh, ibunya ngajarnya enak...hoho. Makan siang jam setengah 12, cafetaria nggak numpuk amat, soalnya jam makan siang tiap kelas beda-beda gara-gara jadwal yang dikacaukan upacara pembukaan. Materi setelah makan siang juga tidak begitu sulit, saya bisa memahami meskipun tidak secara total (masih mendingan daripada derivatif dan likuiditas deh...). Pengajarnya lagi-lagi seorang wanita, beliau juga mantan ODP dulunya dan seorang penulis novel.

I said "wow" on my mind when I knew that she is a writer...Secara beliau bekerja di treasury yang notabene sangat sibuk (kalau di mata saya), dan masih sempat menulis novel juga. Hal itu menginspirasi saya, ternyata meskipun sibuk sebagai banker ternyata bisa juga yah nyambi (jadi penulis)... Kalau saya sih, punya banyak ide untuk dituangkan, tapi selalu kesulitan memulainya, kalau niat sebenarnya bisa juga seperti beliau, nulis cerita. Siapa tau bukunya laris, trus dapet penghasilan tambahan, sekaligus menyalurkan hobi... Lagipula selama masih ODP, masih banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan, buktinya kami bisa karaokean 2-3 kali seminggu, nonton sekali seminggu, itupun di hari kerja... Apalagi kalau bisa memanfaatkan waktu luang itu untuk hal-hal yang membuahkan hasil seperti menulis...So...I should think about it...

Besok postest dua, likuiditas dan money market. Seharusnya postest likuiditas kemarin, sayangnya waktu tidak memungkinkan sehingga diundur besok dan ditambah postest materi hari ini, money market. Wish me luck for tomorrow. ;)

Wednesday, November 17, 2010

Selamat Idul Adha - Another Ied without Family

Hari ini Iedul Adha (versi pemerintah), dan saya manut pemerintah. Rencananya sih, pagi-pagi subuh mau ke istiqlal bareng beberapa bocah 73, sayangnya pas jam 4 kebangun gara-gara alarm, trus tidur lagi, baru bangun lagi jam 6, kesiangan. Alhasil, saya nggak bisa ikut ke istiqlal, ditinggal, mana sudah agak sepi, cuma satu dua orang lewat depan rumah kos. Langsung mandi bentar, trus tancap ke masjid terdekat. Sebelumnya, saya nggak tahu masjid mana yang paling dekat dengan kos, tapi dengan niat dan tekad ikut shalat ied ketemu juga masjidnya... masjid di daerah bungur. Pas khotbah, khotibnya salah nyebut nama masjid, masjid al barokah jadi al inayah ato apalah gitu... trus diprotes sama suara-suara warga yang mendengarkan kotbah, hohoho.

Berangkat ke masjid sendirian, balik juga sendirian, kesepian di kosan, jadi inget sama rumah dan para penghuninya... Natal sudah pasti balik, Magelang... tunggu saya yah... Merapi... berhentilah batuk-batuk, karena saya akan pulang... Shalat Ied Adha ga bareng keluarga sering sih, dulu pas SMA Idul Adha shalat Iednya di kampus...

Siang-siang saya ingat kalau belum pesan tiket berangkat dari Jogjanya pas natal nanti. Berhubung pembayaran tiketnya pakai CC, terpaksa deh saya aktifin itu CC. Ngaktifin CC di kala libur lama banget...mana jaringannya putus-putus, sampai berkali-kali nelpon ulang, sangat menguras pulsa. Akhirnya bisa, dan CC saya bisa dipergunakan mulai besok siang, jadi beli tiketnya besok sore. Semoga bisa mempergunakan CC ini dengan bijaksana :). Kegiatan hari ini sangat membosankan, cuma ngenet, nyuci, beres-beres, ngemil... bahkan makan besar pun saya lupa. Sampai jam setengah tiga, pas saya merasa lapar dan ingin keluar untuk makan, tiba-tiba mbak yang punya kos mengetuk pintu dan menyodorkan dua ketupat dan semangkuk opor...hohoho, rejeki, beruntung sekali, passs, tepat waktu.

Sambil ngenet, nge-arrange jadwal jalan sama anak-anak, rencananya sabtu malam minggu ini kami mau nonton the social networking (kalau masih ada), soalnya konon itu film bagus banget... baca-baca di wikipedia, dia dapet 97% positive review di rotten tomatoes... kurang apa coba. Kemaren nonton bareng anak-anak film animasi Megamind, kurang mantep... Biasa... Sampe sekarang 5 animasi yang paling saya suka masih Wall-E, Finding Nemo, Rattatouile, Up, sama Shrek, ayo ayooo, muncullah animasi baru yang lebih berkualitas...hoho

Sore-sore dua teman saya dari kosan di kemang barat III yang pojok sana dateng ke kos ngajakin makan, maap, saya sudah makan, hoho. Jadi mereka pergi berdua saja cari makan, ksian warung makan pada tutup gara-gara libur ied. Ntar sore seorang teman dari karawang mau mampir ke kosan, nginep di kamar sebelah buat transit ke tempat saudaranya di sudirman, soalnya besok mau ikut tes penerimaan kerja. Malam ini harus belajar, mengulang materi treasury (bagian introduction dan forex), soalnya besok postest, postest pertama dari modul treasury. So far, treasury menyenangkan dan tidak terlalu bikin pusing kok, hoho. Besok di LPPI juga mau ada upacara pembukaan buat ODP angkatan 73, 74, 75, 76, 77 di auditorium. Dulunya, cuma mau digabung sama 74 dan 75, tapi ternyata lima angkatan sekaligus, rame-rame. Keknya Mandiri memang sedang kejar setoran buat nyari bibit-bibit unggul calon pemimpin masa depan Bank Mandiri nih, hoho, jadi dalam seminggu sampai 2 angkatan pun bisa masuk. LPPI bakal jadi rame banget, kemarin saja, tempat makan siang ramenya minta ampun... Kihat besok seandainya ditambah 2 angkatan lagi, mungkin bisa makan sambil ngantri berdiri, hoho.

Sunday, November 14, 2010

Plesetan Lagu Long March

Berhubung hari ini kami doyan banget jalan, long march setengah hari dari Kemang --> Blok M Square --> Blok M Plaza --> Ratu Plaza --> fx Plaza --> Happy Puppy Fatmawati--> Kemang lagi,,,dan berhubung kemarin samapta ada lagu Long March,,,maka lagu itu akan lebih cocok jika digubah menjadi seperti ini :

long march (long march) adalah jalan jauh (jalan jauh)

yang harus (yang harus)

kita tempuh (kita tempuh)

dengan semangat belanja (julajuli)

naik taksi (naik taksi)

metromini (metromini)

tiada mengenal lelah (tidak lelah)

kaki lecet

isi dompet seret

tenggorokan haus dahaga

siap tunggu panggilan

yuuk cuuz!!!

Saturday, November 13, 2010

Lat Samapta Secapa Sukabumi Nostalgia SMA

Siang itu postest sama pak bowo, pulangnya agak cepet soalnya mau berangkat samapta. Pemberangkatan samapta kami dikumpulkan dulu di LPPI sore hari, 73 kompak memakai kaos biru mandiri. Makan malam dulu di LPPI, sambil main tebak-tebakan bodoh ala 73, mana ada satu orang teman yang paling ga bisa ngejawab pertanyaan bodoh, bikin ketawa. Berangkat ke sukabumi naik bis, untuk 3 angkatan disediakan 2 bis. Ternyata bis yang kami tumpangi tidak ditumpangi oleh angkatan lain, dua angtakan lain berkumpul di bus satunya lagi, penuh sesak. Kami jadi lebih leluasa untuk tidur2an, sebenernya udah ditawarin sih buat masuk ke bis kami, tapi masih pada mau premo mungkin, satu angkatan musti satu bis. Di tengah perjalanan kami dapat kabar bahwa Sukabumi terkena gempa 5,7 SR, banyak yang panik berhubung kami akan menuju ke sana.

Setelah lama nggak bisa tidur di bus, akhirnya satu per satu bertumbangan, bangun-bangun sudah sampai. Sesampainya di scapa polri sukabumi, kami langsung dibagi perlengkapan berupa kaos 2 buah, ferples, kopel rim, celana pdl, ponco, dan pasir beban. Setelah itu, kami diharuskan mengenakan perlengkapan lalu kembali ke lapangan apel untuk pengecekan kelengkapan. Rambut kami juga diperiksa, padahal saya sudah potong rambut jadi 1 cm, tpi masih saja disuruh potong lagi, jadi balik kek jaman sma dulu. Mengantri potong rambut sampai jam 12, lalu istirahat. Kami dibagi menjadi 4 pleton, saya dapet pleton 1A, barengan yang 73 ada beberapa, 6 orang lainnya. Total per peleton 22 orang.

Kebetulan samapta kami dapat barak yang enak, barak polwan. Kamarnya bersih, sekamar berdua, spring bed, kamar mandi cukup bersih dan banyak ruangan. Berbeda dengan graha di sma yang notabene tidak perkamar, melainkan ruangan besar berisi banyak tempat tidur tingkat dan almari, kamar mandi hanya berupa 1 ruangan.

Hari ke-1 bangun jam 4, belum ada kegiatan pagi. Jadi kegiatan yang sebenarnya baru mulai jam setengah 6 yaitu apel makan pagi sekaligus latihan untuk upacara pembukaan. Makan pertama di secapa, mirip2 RKB, tapi gak segitunya juga...beda tata cara, militer TNI sama militer polri, apalagi kami sudah grooming, hancur deh tuh ajaran grooming. Lauknya ayam, tahu, sayur, dan selama tiga hari ke depan lauknya itu-itu juga lah. Sehabis makan, latihan upacara pembukaan bentar, diterusin upacara pembukaan di gedung apa gitu. Upacara pembukaan lama, syapek saya. Setelah upacara diterusin latihan PBB dengan bintara2 polri di stadion secapa, kegiatan paling melelahkan selama samapta deh, walaupun nggak seganas latihan PBB saat pertama masuk sma dulu, mati aja dah klo begituan lagi. Malamnya kelas kewiraan...ngantuk bok, pelajaran ppkan, kewarganegaraan, bela negara kelas...Klo diliat sekeliling, nggak ada setengah kelas yang perhatian ke depan. Sampe orang batuk-batuk aja dikira mau nanya sama bapaknya. Kelasnya mengingatkan saya dengan kelas B113 saat kuliah, jadul dan panas...Dan saya sempatkan waktu itu untuk menulis jurnal buat ini blog.

Hari ke-2 mulai ada kegiatan pagi, ibadah subuh di masjid dan senam pagi. Materi hari ini setngah hari di kelas, kelas NAC. Kelas NAC mirip kelas motivasi diri gitu, asik sih karena kita di kelas, main-main. Terkadang ngantuk juga, dan bahan ajarannya jadul banget. Setengah hari berikutnya kami latihan beladiri polri dan judo. Pemanasannya ditambah gerakan dasar karate inkai. Abis itu diajari beladiri polri, cara nangkep tahanan ditambah dasar-dasar judo, lalu dikombinasikan. pengenalan beladirinya sampai malam jam 9, melebihi jadwal reguler, karena mengambik jadwal hari sabtu yang notabene akan digunakan full untuk kegiatan ekspedisi. Buat saya, hari ke-2 lebih menyenangkan dari hari pertama.

Hari ke-3 kami outbound. Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pura-pura menyeberang sungai yang ada buayanya pake tong dan kayu, Menyeberang tali 2, Flying Fox ala militer, Perahu Karet - dayung buta, mengisi pralon yang berlubang dengan air. Intinya dari semua itu adalah mengajarkan dan menanamkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. Yang menarik, kami bermain quiz tebak kata di tiap pos, karena bapak dan ibu polisi pembinanya nanya terus pake pancingan kata-kata sampai kata yang diinginkan terjawab, dan ada babak bonnusnya, yaitu kesimpulan terakhir yang diambil dari pelajaran leadership di tiap pos. Saya dan teman saya sering memilih duduk belakang bermain pencet tombol, bunyi "tetot" kalo salah, bunyi "tingtong" kalo tebakan benar, salah dikurangi 50, tebakan benar tambah 100 ^_^, katanya kelompok lain juga ada yang begitu. Setelah outboundnya selesai dilanjutkan kegiatan reatif mandiri yang saya gunakan full untuk tidur. Dini hari, kami melaksanakan apel siap siaga yang penuh kejutan mercon dan bunyi sirine, nyantai, sepertinya dulu pernah mengalami apel siaga yang lebih parah dari ini.

Hari ke-4 adalah hari terakhir...senangnya, saatnya pulang ke Kemang! Entah kenapa hari ini kegiatan paginya nggak berat-berat amat. Bangun pagi disambut hujan, mau bangun rasanya berat banget. Bangun pukul 03.45, dilanjutkan ibadah pagi (shalat subuh) di masjid secapa. Shalat subuh diteruskan kuliah subuh sampai pukul 04.45, entah kenapa untuk kuliah subuh yang satu ini saya tidak mengantuk sama sekali, padahal rekan-rekan yang lain tertidur pulas. Kemudian setelah selesai ibadah, kami kembali ke barak dan tidak ada senam pagi, kami langsung diperbolehkan bebenah untuk persiapan apel makan pagi jam 06.00.

Jadwal kegiatan hari ke-4 ini hanya ekspedisi, kata pak Suganda si mendaki gunung gede. Nyatanya kami hanya berjalan 5-6 km mengitari kompleks secapa, lewat jalan utama dan rumah-rumah penduduk. Saya masih inget banget, daerah yang kami lewati namanya Karamat, namanya mirip kelurahan kampung halaman saya, Kramat. Kami diberi amanah ekspedisi yaitu mencatan binatang-binatang yang kami lihat sewaktu perjalanan, dan kami mendapatkan 35 binatang tercatat di notes pleton kami (termasuk yang nggak penting seperti bangkai ular kering di tengah jalan, yang penting masih berbentuk ular). Sayangnya, catatan amanah tersebut tidak digubris samasekali setelah kegiatan usai. Ohya, saat istirahat di jalan, ngobrol2 bareng alumni Fortuna, Dini, dan ternyata ada seorang abang angkatan VIII juga di GMF, abang Yohanes. Sebenarnya ada lagi satu alumni fortuna yang sedang lat di secapa sukabumi, sayangnya kami tidak sempat ngobrol dan menyapa. Ekspedisi selesai diteruskan acara nyanyi-nyayi organ tunggal di gedung tempat upacara penutupan akan dilaksanakan. Saya dan satu orang teman saya menyumbang satu lagu, tadinya mau nyanyi Rihanna - Dont Stop The Music atau lagu beat lainnya, tapi organ tunggal mana bisa yg kek begituan...Akhirnya nyanyi If Ain't Got You, dan hasilnya kacawww...

Abis itu upacara, upacaranya nggak lama-lama banget kek upacara pembukaan. Ada bagi-bagi sertifikat, sertifikat yang entah digunakan untuk apa (melamar jadi satpam BI mungkin?). Selanjutnya shalat zuhur di masjid, berhubung sudah penutupan, mau cabut dari masjid aja pada ogah-ogahan. Jalan menuju barak juga ogah-ogahan, nggak lari-lari lagi, soalnya para pelatih juga nggak peduli kami mau tinggal berlama-lama di sini atau tidak, hoho. Abis itu beres-beres, packing, ngembaliin ransel sama ponco pinjeman, trus pulaaaaaang.

Yang berkesan dari lat samapta kali ini adalah, saya jadi dapat beberapa teman lagi dari angkatan odp lain, capek badan lari naik turun tanjakan, dan nostalgia semasa muda...makan semeja berenam meski tata cara dan posisi yang berbeda, menyanyikan lagu-lagu itu lagi sambil baris dan berlalri meski sedikit beda lirik dan sedikit lagu yang diberikan, tidur di barak meski baraknya lebih bagus, ikut apel meski tata caranya berbeda...yang baru adalah lagu mendaki gunung dan yel-yel:

It's ODP who is walkin on the street
ODP Mandiri DuDiDam DuDiDu...
Hwoi!


^_^

Sunday, October 17, 2010

10 Weird Pop Strar Products

Saat membuka-buka web billboard untuk update musik terbaru, saya tertarik dengan artikel ini. Akhirnya setelah saya klik dan saya baca isinya, ternyata artis-artis luar negri nggak cuma membuat brand untuk barang-barang yang umumnya dijual oleh artis seperti parfum atau clothing line. Ini dia, list sepuluh barang yang bisa dibilang aneh atau kurang cocok untuk mereka (artis) jual...

1. Kuteks Nicole oleh Justin Bieber



Nggak heran sih, karena kebanyakan fans Justin Bieber adalah kaum cewek, terutama teenagers dan masih ababil. Jadi, bisa dibilang, manajemen Justin Bieber ini peka terhadap pasar yang ada. Kuteks dengan brand Nicole keluaran Justin Bieber yang akan mulai dipasarkan Desember nanti ini dikemas dalam 3 varian, yaitu "One Less Lonely Glitter," "Prized Possession Purple," "Give Me the First Dance" dan "Me + Blue."

2. Kondom Sttrapped oleh Lil Wayne



Agak aneh juga jika rapper dengan lima orang anak ini mengeluarkan produk berupa kondom...Bisa saja orang berpikir bahwa kondom Sttrapped ini suka bocor, yang ngebikin brandnya aja sampe punya anak lima, haha. Saya lebih suka kalau yang mengeluarkan produk kondom bukannya Lil Wayne, melanikan Katty Perry atau Nicky Minaj, very hot...

3. Stilettos oleh Carlos Santana



Jarang bahkan tidak pernah ada gitaris berumur 63 tahun mengeluarkan produk berupa stiletto yang notabene dipergunakan oleh kaum wanita. Bahkan Carlos sendiri tak akan pernah bisa memakai produknya sendiri di depan umum. Atau mungkin hal tersebut adalah bakat terpendam Carlos Santana, dan ternyata dia sama saja dengan "dah nek, dah nek" yang lain. Yang bagus dari bisnis ini adalah sebagian penghasilannya disumbangkan untuk amal.

4. Sepatu Balet (Ballet Slippers) oleh Threy Songz



Penyanyi RnB ini rupanya juga punya perhatian khusus untuk para wanita. Buktinya, alih-alih memasarkan produk berupa sneakers, dia malah lebih memilih ballet slippers. "Passion, Pain & Pleasure" ballerina flats are made to "soothe your sole." Begitulah tagline iklannya.

5. Suggie oleh Weezer



Basically, I don't know what snuggie is...Is it a kind of T-shirt or jacket or what? Tapi kalau dilihat dari gambar iklannya, aneh juga kalo disuruh pake begituan, hehe.

6. Rap Snacks



Snack yang bungkusnya gambar rapper, tapi rapper belum tentu mau makan itu snack. Kalau saya melihat dari bentukannya, bungkusnya saja sudah tidak tertarik, kayak snack-snack kampung yang dijual di pasar-pasar gitu, yang ada hadiahnya trus sering ketelen sama anak-anak...Gimana mau nyoba. Jangan-jangan di dalamnya juga ada hadiah cincin-cincinan bling-bling juga. Entahlah...

7. Mini-Wigs oleh Jessica Simpson



Kalau masalah ini, saya kurang mengerti...heheh. No comment deh, she's beautiful whatever her hair looks like...

8. WuChess.com oleh Wu Tang Clan



WuChess adalah website yang menyediakan sarana permainan game catur online dan informasi tentang Wu Tang Clan. Tapi, apa menariknya web untuk permainan catur, kenapa nggak game tembak-tembakan gangster sekalian...Mungkin Wu Tang Clan ini pengennya fans rapper jadi lebih intelek kali yah, daripada tawur, mendingan maen catur...

9. Pimpjuice oleh Nelly



Jus kalengan hasil olahan tropical fruit berwarna hijau ini terinspirasi dari lagu Nelly dengan judul yang sama. Sayangnya brand minuman kaleng ini tidak diteruskan dan dihentikan begitu saja produksinya. Mungkin karena tidak laku...Lebih laku kalau Nelly jualan ijo-ijo cendol daripada tropical fruit kali yah...

10. Peti Mati oleh KISS



Band beraliran rock ini memang tergolong unik, mereka mengeluarkan produk peti mayat dengan brand KISS Forever. Tidak hanya "Rock And Roll All Nite," tapi Rock and Roll Forever...Sampai matipun masih tetep ngerock...


Sumber : billboard.com

Saturday, October 16, 2010

Modul, Cucian, Reuni, dan Cabut Gigi

Minggu ini berjalan seperti minggu-minggu biasanya. Setiap hari bangun pagi, jam tujuh kurang sudah cabut ke LPPI, jam setengah delapan sudah mulai kelas, berakhir jam setengah lima (kalau dipikir-pikir, hidup kami ini habis di kelas...tapi itulah konsekuensi ODP, cari duit itu susah ya...haha, sabtu aja masuk, yang penting selalu positif thinking dan pantang menyerah lah). Bedanya mulai hari senin kemarin, kami sudah mulai menggunakan absen fingerprint baik saat absen pagi hari maupun saat pulang selesai kelas (bunyinya tiiit.....tiiiit.... sambil ngantri), mana terkadang alat absen fingerprintnya sangat sensitif, jadi kotor dikit nggak mau baca sidik jari dia, ditolak dan coba lagi, bahkan ada teman saya yang “tat tit tat tit” berkali-kali ditolak gara-gara setelah memakai make up, ada sisa kosmetik yang masih nempel di jari. Konon kabarnya jika kami lupa melakukan absen fingerprint, kami akan disuruh membuat surat pernyataan tertulis tentang kelalaian kami itu (ngeri ah...).

Di awal minggu ada hal yang cukup mengganggu, jemuran saya di kos raib semua...Mana semua yang saya jemur adalah daleman banyak, raib sekaligus entah siapa yang ngambil atau nyingkirin...Saya tanya ibu kos, nggak tahu, tanya mpoknya yang sering ngurusin jemuran nggak tahu juga, mau tanya anak-anak kos, nggak pada kenal dan malu lah nyari-nyari satu-satu per kamar...terpaksa deh, beli lagi...Sayanya juga rada-rada oon, nyari begituan di Hero, secara Hero sini banyakan pengunjungnya bule, ya mana ada begituan yang ukurannya pas buat saya, hoho. Akhirnya dapetnya di swalayan kecil gitu. Beberapa hari kemudian, jemuran sejenis punya teman saya juga raib walopun jumlah yang dia jemu nggak se fantastis punya saya...hoho. Kok ada gitu yang demen ngambilin punya orang lain, punya cowok-cowok lagi...ngeri ah.

Minggu ini anak-anak sudah banyak yang mulai cari-cari sarapan pagi sebelum masuk kelas, misalnya genk anak-anak padang yang sering beli bungkusan sarapan bubur di perempatan, genk kos-kosan 50D biasanya beli bubur di depan kampus LPPI, dll. Saya sendiri dengan satu teman saya biasanya Cuma beli roti dan susu di warung yang dekat dengan kos atau pas lewat berangkat pagi. Sekarang usdah mulai jarang berangkat bareng teman kos yang satu kos, soalnya saya bangunnya lebih siang, dianya bangun lebih pagi, jadi biasanya dia duluan yang berangkat. Sarapan dimakan di kelas sebelum materi dimulai. Mana suatu hari, ada yang baru sempat menghabiskan setengah buburnya, pengajar sudah datang...dan saya ketempuan untuk ikut andil menghabiskannya, sampe dipaksa-paksa disuapin, rasanya eneg dan pengen muntah...wek...

Modul yang diberikan adalah melanjutkan tentang operasional cabang. Salah satu sesi membahas tentang priority banking yang tampaknya menyenangkan, hoho. Mandiri prioritas adalah salah satu layanan khusus yang bank mandiri berikan untuk para nasabah dengan saldo simpanan di bank mandiri dalam bentuk apapun sejumlah minimal 500 juta (beberapa tahun lagi nih, saya pasti bisa jadi member mandiri prioritas, amin). Menjadi officer di priority banking sepertinya menyenangkan juga (PBO), kerjaanya ketemu orang-orang berduit, yang biasanya kerjanya cuma dah nek dah nek kata salah satu temen saya...Saat branch operation mulai ada mentor pengajar wanita, salah satunya adalah alumnus ODP, lumayan bisa ditanya-tanyain tentang pengalaman beliau saat ODP jaman dulu.

Selain branch operation, minggu ini juga ada modul tentang produk kartu dari bank mandiri. Salah satu sesi diajar langsung oleh departemen head, kalau tidak salah pak Agung...sebelumnya saat diajar beliau kami tidak tahu kalau beliau seorang departemen head, tapi saat sesi beliau selesai, lalu diganti pengajar dari mantan ODP angkatan lama, kami diberi tahu bahwa beliau adalah dephead. Pantes, kemarin saat beliau mengajar, senyuuum terus, lembut tapi tegas, menjelaskannya juga sangat expert (saking experdnya sampai satu kelas banyak yang nggak mudeng...), bahkan ada beberapa yang meminta untuk dijelaskan kembali secara berulang-ulang, dan bapaknya tetap dengan sabar dan penuh perhatian mengulang materinya, hoho. Memang ada sesuatu yang beda dari beliau, lebih gimana gitu (aura pimpinan kali yah)...dan ternyata beliau adalah dephead. Kata salah satu pengajar, yang juga mantan ODP jaman dulu, kerja di divisi kartu itu enak, divisi kartu adalah divisi paling swasta di bank mandiri, apakah itu benar...entahlah, tapi saya kok kurang tertarik ya sama divisi ini, hoho. Saya masih melirik untuk ditempatkan di priority banking atau mass banking (bagian marketing, yang ngurusin advertising, perencanaan produk, dll). Ada suatu waktu saat teman-teman sekelas ditanya mau masuk ke divisi mana, ada yang pengen jadi internal audit, ada yang pengen di corporate banking, ada yang pengen masuk divisi kartu kredit, ada yang pengen di CBC, kebanyakan sih pada pengen jadi PBO.

Yang jadi gongnya buat saya di pertengahan minggu ini adalah sakit gigi gara-gara sisa akar gigi yang menusuk gusi (minta ampun sakitnya). Apalagi saat di kelas, nggak karuan rasanya. Salah satu teman juga ada yang baru operasi gigi geraham, katanya gerahamnya tumbuh dan menusuk, jadi sakit. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari dokter gigi di dekat kampus setelah kelas usai, kata pak satpam LPPI ada di Kemang utara. Untuk hari ini terpaksa saya tidak ngegym bareng teman-teman, demi kesembuhan gigi (kata bapak2 penjaga tempat fitnessnya, ODP 73 yang paling kompak kalo ngegym bareng loh, hoho)...Waktu itu hujan, dan kalau jalan agak jauh memang dan kami belum tahu tempatnya, jadi saya ditemani teman kos saya, dan teman tetangga kos saya memutuskan untuk naik bajaj ke kemang utara habisnya Cuma 7000. Sampai di klinik ternyata dokter baru available jam 7, jadi kami memutuskan untuk balik ke kos dulu, kali ini jalan kaki, ternyata lumayan dekat, 10 menit dari klinik ke kos lewat jalan tembus, secara tidak ada bajaj dan ojek yang mangkal di daerah situ. Jam 7 lebih saya memutuskan untuk berangkat sendiri ke klinik, sampai di klinik dokternya sudah ada. Kliniknya agak sepi, saya langsung ditangani oleh dokternya, dokternya wanita.

Nah, ini dia yang membuat saya sangat tidak nyaman. Dokter memutuskan untuk mencabut sisa akar-akar gigi yang masih tertinggal nancep di gusi, total ada tiga akar gigi. Sebelumnya kan saya sudah minum ponstan untuk meredakan nyeri, trus akar gigi saya dipegang-pegang oleh dokternya, dan ditanya sakit atau tidak, ya saya bilang tidak karena memang tidak nyeri sama sekali, terus nggak dibius deh gusi saya. Cabutan pertama, jeng...jeng...tidak begitu sakit, Cuma nyeri-nyeri sedikit, biasa, dan sang dokter menganggap it aman-aman saja, belum tidak perlu dibius. Cabutan ke dua, ngeng...saat dipegang nyerinya semakin ngeri, dokternya masih saja berasumsi saya belum perlu dibius, sampai pada akhirnya saya mengerang sakit, nahan pengen nangis, nggak karuan rasanya, kalau bisa saya tonjok, saya tonjok atau tendang deh tuh dokter. Mana mbak asistennya Cuma bisa nyengar-nyengir merem melek nggak tega melihat saya. Saya kesakitan, eh malah merekanya ketawa-ketawa, sableng nih penghuni klinik...Akhirnya saya dibius beberapa suntikan, dan melanjutkan cabutan yang ke dua, jeng-jeng...masih agak nyeri tapi Cuma sedikit. Lalu cabutan yang ke tiga... Tiap selesai nyabut, dokternya bilang dengan lembut, “masih dua cabutan ya mas...sabar...bertahan ya mas...” “masih satuuu lagi akarnya, sabar ya mas...” Sabar matamu...hoho.

Kelar dicabut, disumpal kapas, diberi resep, lalu bayar...Jatuhnya nggak mahal ternyata, total cuma 120 ribuan. Saya minta kwitansi, eh kasirnya nawarin, “mau dilebihin nggak kwitansinya (mark up).” Ya saya jawab tidak, TIPCE gituh...hoho, mau ngapain juga dilebih-lebihin segala. Nah, pulangnya ini yang susah, saya snedirian menahan sakit, dan harus berjalan sebentar menuju pangkalan ojek di dekat perempatan McD, yang notabene lima menitan jalan. Lima menit jalan kaki sambil menahan sakit rasanya memang beda. Saya sampai tidak sanggup berkata-kata sama abang ojeknya, Cuma bisa ang eng ang eng sambil nunjuk-nunjuk arah selama perjalanan menuju kos. “Ini kemana mas arahnya?” Saya jawab, “engggg,” sambil tangan saya menunjuk arah...”Belokannya di mana mas?” tanya abang ojeknya lagi...”enggg”, kata saya sambil menunjuk-nunjuk lagi...

Sampai di kos, langsung naik ke lantai dua menuju kamar. Sampainya di lorong kamar saya, saya tidak bisa lewat gara-gara banyak pemuda pemudi 94o3l duduk-duduk menghalangi jalan, sambil ngrokok ngobrol-ngobrol pada cuek aja gitu, gak ngerti kalo mau ada orang lewat. Mana nyetelnya lagu ST12 pula...Tambah gedeg saya. Akhirnya bisa lewat setelah “ang eng ang eng” permisi, terus saya tutup pintu. Memang pintu saya agak susah dikompromi, jadi pas nutup agak kebanting, JDERR. Eh, ada yang nyeletuk keras banget,”BIASA AJA DOONG!”. Sumpah, pengen saya makan tuh orang. Akhirnya, saya setel deh musik hip hop keras-keras biar terusir mereka dari lorong situ, dan berhasil, YES. Minum obat lalu tidurr...

Kebetulan akhir minggu ini dan beberapa hari berikutnya yang mengajar beberapa kelas banyak ditangani secara langsung oleh orang-orang dari LCG 9Learning Center Group), ada beberapa wajah yang sudah pernah mengajar kami di tanah abang muncul, seperti pak Moko. Dan pak ketua kelas kami, yang sering saya panggil menir...menganjurkan agar kami lebih menjaga kesopanan dan manner saat masih di area kampus LPPI (sudah grooming gitu). Selain itu, sebaiknya datang lebih pagi lagi dari biasanya karena ada beberapa pengajar yang jam 7 teng sudah berada di kelas. Hari pertama tentang materi yang diberikan pengajar dari LCG ini memang agak ribet, banyak sekali diskusi, tapi menyenangkan juga karena kelas tidak monoton.

Dan weekendpun tiba, secara mendadak beberapa teman dekat saat kuliah ngajakin ketemuan malem mingguan. Nah, hari sabtu itu materi baru selesai jam limaan, nyampe kos magrib, mau jalan pun males, kecuali dijemput tinggal duduk nyampe. Anak-anak pada nggak mau jemput, secara Kemang macetnya minta ampun banget kalau malam minggu, mereka maunya ketemuan di Citos. Nah, bimbanglah kami yang ada di Kemang (yang bisa ikut jalan saya dan 2 orang lagi, yang lain ada perlu), masih nuggu-nuggu kabar dan memutuskan mau atau enggaknya berangkat sampai jam 8 malam. Padahal mereka nungguin kami di Citosnya dari jam 5 sore, ada 3 orang teman kuliah sama satu kakaknya teman kuliah. Akhirnya setelah mereka (yang nungguin) memaksa-maksa by phone, jadilah kami ikutan nimbrung. Berangkat dari Kemang jam 8.30 nyampe di TKP jam 9an, lapar, belum makan pula. Sayangnya dia yang di Semarang nggak bisa ngapa-ngapain, kasihan di kos sendirian, katanya hujan, dingin, butuh kehangatan tuh...hehe, kapan yah bisa ketemu lagi...

Next, abis itu, kami cabut bertujuh karokean, makan di Fatmawati sampe jam 12an. Setelah itu, bingung menentukan acara selanjutnya...Mau jengjeng gonjeng, belum gajian juga...akhirnya pisah sama kakaknya temen yang ikut, trus salah satu teman saya ngasi ide tuh ke TL, bayar goceng suruh joget...Tapi ngeri jugaaa, takut lah sama begituan, lebih takut sama begituan deh daripada sama preman...Akhirnya kami cabut dulu ke Kemang, rencananya mau nitipin satu mobil di parkiran McD biar nggak ribet, trus cabut entah ke mana. Tapi sesampainya di McD, kami pesan minum, trus duduk-duduk, ngantuk deh...dan keputusan terakhir adalah pulang ke hunian masing-masing (bagus lah daripada ke tempat yang begituan, serem lihat yang setengah-setengah begituan)...Sampai kos jam 2an, langsung tepar, bangun-bangun hari minggu, sempet-sempetin nulis blog deh... Pagi-pagi sudah di sms orang rumah, katanya adek lagi ke Bali. Hari minggu ini saatnya malas-malasan... And finally Happy Birthday for my friend, teman ODP, juga teman kos ‘JG’, hari ini 25 thn. Semoga tambah umur, tambah berkah yah!

Saturday, October 9, 2010

Akhirnya Merasakan Weekend Setelah Seminggu Lebih

Akhirnya...saya merasakan indahnya, bingungnya, weekend. Setelah beberapa hari nggak ngeblog, kangen juga buat ngetik, akhirnya kesampean ngeblog juga. Beberapa hari ini saya disibukkan oleh kewajiban menuntut ilmu untuk menjadi pemimpin bank Mandiri di masa yang akan datang (cihye...) alias ODP Mandiri.

Pengalaman saya semakin bertambah seiring berjalannya hari pada pelatihan ODP Mandiri. Dua hari pertama pelaihan di LCG (learning Center Group) Mandiri di Tanah Abang, belakang museum nasional (museum gajah) persis, yang konon LCGnya adalah LCG banker paling mangstab, sampe banyak dari bank lain yang ngaku2 pelatihan di situ. Dua hari itu berangkat naik taksi pagi-pagi dari kemang bareng2 teman, pulangnya serombongan naik busway dari halte Monas ke Blok M diterusin metromini 605A sampe depan LPPI Kemang. Hari pertama masih canggung, banyak wajah2 baru yang belum kenal, masih pada malu-malu. Di hari itu kami tahu bahwa yang menghandle kami, para peserta ODP adalah pak Prast, untuk ODP 73 sendiri ditangani oleh mbak Titin. Hari pertama perkenalan tentang ODP dan LPPI oleh pak Prast dan pak Moko. Hari kedua, semakin seru. Pengajar kami adalah (konon) mentor legenda di ODP Mandiri, memang sih, pak Astoto nama beliau, sangat kocak dan SUPER! great, anak-anak tidak akan lupa dengan beliau dan ajaran beliau, haha.

Hari ke tiga sudah mulai disuruh membuat resume dan mulai pelajarannya di LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia) di Kemang. Kebetulan hari itu hari Jumat, jadi Jumatan pertama di Kemang. Kami, terutama saya masih sangat canggung dengan teman-teman yang lain, belum begitu mengerti mereka, cuma sebatas kenal saja. Waktu belajarnya dari jam setengah delapan sampai jam setengah lima, diberi waktu break dua kali dan istirahat sekali. Tapi menurut saya dan omongan dari sumber-sumber lainnya, pelatihan ODP Mandiri paling enak, percaya saja deh, hoho.

Hari sabtu adalah ultah bank Mandiri yang ke-12, seluruh karyawan bank Mandiri se-Jakarta berkumpul di Ancol untuk merayakannya. Hari itu, Ancol diblokir (ditutup) untuk umum, karena khusus digunakan bagi karyawan bank Mandiri (sumpah, bank ini keren banget yah...hoho, Mandiri...). Hari itu saya cuma sempatin ke Dufan saja, saya dan beberapa teman ODP cuma menargetkan naik Histeria saja, yang laiun sudah pernah, apalagi malas mengantri karena semua wahana pernah dicoba sebelumnya selain si histeria.



Mengantri Histeria saja sampai 2 jam, naiknya nggak sampai satu menit -_-". Mau makan juga uwel2an karena saking banyaknya manusia berkaos biru tersebar di area ini. padahal kami diberi free masuk dua area, Dufan dan Atlantis, tai mau ngapain di Atlantis...ngeliatin adek2 berenang...Ternyata banyak juga teman-teman yang belum pernah sama sekali masuk Dufan, mereka bisa sampai malam mainnya, sementara saya dan beberapa orang lain memutuskan untuk pulang jam 3 sore setelah makan. Tidak sampai malam mandiri fiesta dan kembang api.

Karena sabtunya libur, kegiatan belajar dialihkan jadi hari minggu, jadi minggu ini kamis eperti tidak ada libur...Istilahnya setelah hari sabtu langsung senin, selanjutnya the real senin, baru selasa. Tapi toh nggak apa-apa, dibikin enjoy walaupun kadang mengantuk. Pengajar pertama adalah pak Boy (kalo gak salah ingat). Lalu beberapa hari kemudian diajar bapak2 polisi, diajar ibu ratih, pak samuel, pak andi, bu indah, pak noorma dari LPRS (lembaga pendidikan ratih sang), menyenangkan...sampai tadi yang mengajar dari mass banking mandiri, bapak luqi bawafi (masih ingat, soalnya baru tadi diajar), rasanya saya pengen banget ditempatin di Mass Banking nantinya, keknya asyik banget bikin2 iklan dan produk. Sehari-hari masih dengan resume, postest, dan tetek bengeknya.

Oh ya, banyak yang bilang bahwa makanan di LCG lebih enak dari LPPI. Tapi, menurut saya kok sama saja yah...Bedanya yang di LCG dulu menunya kek pesta nikahan...kalo di LPPI tiap hari menu variasi daerah (padang, jawa, dll). Tiap sore jika ada waktu, kami sempatkan untuk ngegym karena di LPPI disediakan fasilitas fitness, apalagi salah satu teman kami adalah sudah lama ngegym, jadi dia bisa jadi trainer anak-anak. Bahkan, sempat ada sekali waktu luang, break yang tanpa beban resume untuk hari berikutnya, kami sempatkan untuk karokean, lumayan...buat menghilangkan penat dan bisa jadi sarana biar semakin mengenal teman-teman sekelas, ternyata banyak yang sableng juga...diam2 menghanyutkan.



Makin hari, kami makin banyak tahu tentang teman-teman, walaupun masih rada sedikit canggung...baru seminggu sih ya. Dan malam minggu tadi, beberapa dari kami makan bareng, cuman...tadi agak lama tunggu-tungguan dan ribet menentukan mau makan di mana. Akhirnya, makan di depan LPPI, tempat kemarin makan setelah karokean. Then I remember about it, still don't know how and what we'll be...where will we bring this relationship into...takutnya bosen kalo begini2 saja...pengen rasanya dianya yang ke sini...hiks. Jalani saja lah...yang penting positif thinking dan happy! Sekarang sudah masuk hari minggu...selamat pagi, besok bangun agak siang nggak apa-apa, hoho.

Saturday, October 2, 2010

Melelahkan tapi Menyenangkan

Pelatihan-pelatihan yang sudah dilewati ada modul dari bapak-bapak polisi...Kami jadi tahu tentang doktor Azhari deh...hehe. Bukan cuma itu saja, banyak ilmu yang kami terima. Terima kasih kepada bapak-bapak dari bareskrim atas sharing ilmunya kepada kami. Lalu grooming yang dihandle oleh LPRS di hotel Sahid. Minggu-minggu yang cukup melelahkan tapi menyenangkan. Melelahkan karena bangun pagi-pagi, kesulitan mencari taksi, naik bajai, menunggu metromini, pulang malam, sampai berdesak-desakan di busway pun kami jalani demi pelatihan pengembangan pribadi. Tapi semua itu menyenangkan, wawasan kami dan pengalaman kami menjadi lebih luas dan semua itu sangat berguna bagi karir kami ke depannya.



Karaoke pun kami sempatkan di sela-sela waktu malam tanpa tanggungjawab resume. Olahraga bersama kami sempatkan di waktu malam setelah kelas usai. Yang penting bisa berbagi kesenangan di waktu yang sangat sedikit saja sudah sangat membahagiakan. Semoga ODP 73 tetap kompak dan menjadi angkatan terbaik yang mampu mengukir prestasi...Amin.

Tuesday, September 28, 2010

Second Day in Jakarta, Offering Letter Episode 3

Hari ni hari kedua saya di Jakarta, jadwal offering letter berlima orang bareng-bareng. Kenapa episode 3? Karena kami berlima sudah 2 kali offering letter sebelumnya. Pagi-pagi sudah janjian dengan 3 orang teman yang juga dipindah ke batch 73 dari 72. Berhubung kosnya mencar, saya di Kemang Barat III, yang dua di Kemang Selatan II, satu lagi di gang H Kemang Barat, kami janjian ketemu di carwash LPPI sebelum berangkat revisi offering letter di HCG Plaza Mandiri GatSu jam 8. Berangkat ke Plaza Mandiri berempat naik taksi, karena masih pagi takut naik bis penuh dan ribet. Satu orang teman lagi berangkat langsung dari Bogor langsung ketemuan di HCG. Sampai di HCG pukul 9, selanjutnya menunggu sambil ngerumpi merencanakan kegiatan selanjutnya setelah offering letter, dinner bareng sore nanti berhubung ada teman dari Semarang yang mau main, dan keberangkatan kami besok ke LCG Tanah Abang.

Sewaktu menunggu orang hrd, ada beberapa rekan ODP angkatan 60-an datang untuk penempatan OJT 6 bulan. Ada yang mukanya khawatir, ada yang biasa aja, malah kami yang mau offering letter ikut deg-degan mereka bakal dapet penempatan di mana. Selagi menunggu dan belum ada tanda-tanda offering letter, saya sempatkan untuk turun lagi ke ground, buka rekening baru di bank mandiri. Tadi saya belum punya tabungan dan atm karena tabungan yang lalu (BNI) sudah ditutup, jadi saya putuskan untuk membuat lagi, untuk jaga-jaga kalau ada apa-apa. Lagipula, saya dengar gosip dari angkatan-angkatan yang sebelumnya kalau uang saku bakal dirapel 2 periode jadi satu (tapi sepertinya batch saya nantinya tidak dirapel karena sudah masuk tanggal gaji), dan kata seorang teman kemungkinan pembuatan tabungannya tidak langsung jadi melainkan menunggu entah berapa hari, kurang ada kepastian. Jika benar-benar kejadian dirapel uang sakunya dan tabungan belum dibuat, kehabisan stok, ntar ga bisa makan dan begaul deh di bulan kedua nanti, tetep... ;).

Jadi saya membuka rekening, mengantri 15 menitan, beberapa menit penjelasan panjang lebar di CS lalu setor uang di kasir. CSnya manis dan ramah sekali (ya, mana ada CS yg ga ramah, PLAK), namanya Patsy, hoho. Yang menjadi masalah di sini adalah KTP saya bukan domisili Jakarta Selatan, jadi musti ada tanda bukti bahwa saya menetap di sini. Tabungan tetap dibuatkan, dengan syarat saya diharuskan menyerahkan tanda bukti bahwa saya di sini mengikuti ODP. Sungguh bank yang memiliki sistem dan karyawan yang baik (hahah, memuji perusahaan sendiri ^_^). Setelah urusan rekening selesai, saya kembali naik ke atas untuk offering letter, sesampainya di lobby, mas hrd nya sudah menunggu, tinggal saya yang belum revisi. Kelar deh revisi, ganti tanggal dan paraf 4x...

Setelah kelar offering letter, saatnya makaaan...Sekalian menemani teman yang mau mencari baju batik, dan sepatu. Jadi kami berlima memutuskan untuk ke Senayan...naik bus dari jalan GatSu depan Mandiri...busnya lengang, masih mendingan meskipun panas. Sayangnya tadi bus sempat hampir menabrak bus lain yang sedang berputar arah dan tiba-tiba bus mogok sebelum halte busway Senayan, dan akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki karena tampak dekat, eh ternyata... jauh sekali kalau berjalan...yang cowok2 sih biasa saja, kasihan yang cewek-cewek capek pakai high heels. Sampai di plaza Senayan langsung cari makan, belum pada sarapan tadi pagi dan capek jalan jauh. Setelah kenyang, keliling-keliling cari batik, sepatu, sama blazer.

Sewaktu keliling-keliling, salah satu teman saya dapet kabar dari teman yang tadi penempatan, yang tadi bareng di HCG lt.12. Katanya temennya dapet penempatan di Manado, satu lagi di Sorong (waow, Funky Papua dong...), dan satu cewek di Balikpapan. Sedangkan sisanya yang lain belum tahu.

Setelah capek muter-muter, alhasil...yang dibeli hanyalah sandal...bukannya sneaker, atau baju batik. Karena dipikir-pikir, sneaker nggak perlu yang mahal2 karena tujuannya nanti bakal dipakai buat outbound, alias cuma sekali pakai, untuk berlumpur-lumpur pula. Dan ternyata batik yang ada coraknya tidak sesuai, kebanyakan terlalu mencolok, dan kurang resmi. Terus ngapain tadi jauh-jauh ke sini...ya makan sambil jalan-jalan cuci mata...bahkan teman saya dapat sendal...ambil positifnya saja lah.

Tadinya mau meneruskan pencarian ke pusat perbelanjaan sebelah, berhubung pada kelelahan, kami putuskan untuk pulang saja ke Kemang kos masing-masing naik taksi, agak trauma naik bus kota gara-gara mogok dan hampir nabrak tadi, apalagi jauh dan panas begini. Then, we'll meet again tonight having dinner together, and might be meet our beloved friend from Semarang. And now is my time to relax...