Showing posts with label ODP Mandiri. Show all posts
Showing posts with label ODP Mandiri. Show all posts

Friday, January 7, 2011

Project Management : Mandiri Fashion Fiesta

Minggu ini project management berlangsung dari hari Senin sampai detik ini. Saat tulisan ini dimulai, sekalian live report, kelompok saya (kelompok 3) sudah presentasi karena dapet undian urutan pertama, sekarang presentasi urutan ke-dua, kelompok 2 (Mandiri EasyShop) sedang sesi tanya jawab dengan panelis. Persiapa project management sih sudah dari beberapa hari yang lalu sebelum libur natal, tapi jadwal modul yang sesungguhnya minggu ini. Dari sepuluh usulan judul dari kelompok saya, ada 4 judul yang diterima oleh pak Ignatius Hatmoko, pihak LCG yang menyeleksi ide-ide kami. Empat judul itu :

- Mandiri Fashion Fiesta (tapi harus bisa ngitung benefit to cost rationya...)
- Mandiri Creative Zone (harus ada itungan benefit to cost rationya juga...)
- Mandiri Deposito terproteksi valas (tapi harus koordinasi lebih lanjut dengan Treasury)
- Mandiri Kredit Tanggung Renteng

Tadinya kami mau milih Mandiri Kredit Tanggung Renteng karena tanpa tapi, sayangnya, setelah tanya kesana kemari...eng ing eng...produknya sudah ada, jadi pilihannya tinggal tiga (yang ada "tapi"-nya). Akhirnya setelah beberapa hari berbincang-bincang dan menimbang-nimbang, akhirnya kami memilih "Mandiri Fashion Fiesta". Setelah kami breakdown lagi, jadi proyek ini merupakan pilot project marketing berupa fashion event. Rencana acaranya sendiri berlangsung 3 hari terdiri atas private fashion show, public fashion show, bazaar, seminar, dan midnight sale.

Nahh...satu minggu penuh ini, kami sekelas ODP 73 lembur tiap hari, jadi waktu kami seminggu lebih banyak habis di kelas (masuk dari jam 07.30 sampe jam 11-an baru balik). Paling awal balik keknya hari Senin ato Selasa, jam 10-11an, paling parah tadi malem hari terakhir sampai jam 3 pagi karena ngurusin revisi, neprint, jilid, dan tetek bengek lainnya. Tiap bangun pagi, walopun uda telat banget bangunnya, tapi rasanya pengen tidur lagi. Ngantuknya internasional, mau gimana lagi, tidur kami kurang untuk maksimalisasi pikiran yang dikuras sampe kering begini. Masih mending yang pada ngekos, yang rumahnya jauh-jauh mungkin lebih capek dan lebih ngantuk daripada yang pada ngekos.

Posisi sekarang, presentasi urutan ke-dua dari kelompok 1, Mandiri Greenland. Nah, nerusin cerita tadi. Modul project management kami dihandle oleh Indoprime, pematerinya ada bapak Bambang Trigunarsyah (pengalamannya segudang, keren), sama bapak Firdaus, dan ibu Melva yang tiap hari bantuin kami bikin proposal proyek, terima kasih ya pak, buk. Kalo kata kelas-kelas terdahulu,, anak-anak yang pada lembur bakal keluar sifat asli gila mereka...tapi buat kelas saya...biasa aja...sama kek hari-hari biasa...karena sehari-harinya teman-teman saya sudah camen semua...malah ada satu kelompok yang jadi workaholic, serius banget ngerjain proyek (berbeda dengan biasanya yang pada camen-camen), sampe diajak bercanda pun nggak nengok sama sekali, hohoho. Yang lucu dari presentasi ini adalah saat teman saya salah sebut, seharusnya bahwa di taman juga terdapat 'amphitheater' yang keluar dari mulutnya malah 'amplifier'. Trus satu lagi...ada pertanyaan lucu, "gimana kalo ada banyak penyalahgunaan taman, tangan-tangan jahil yang mengotori taman, trus gong-nya -gimana klo ada oknum yang pipis di pojokan...-" hahaha.

Jadi, selama seminggu ini, kerjaan kami cuma duduk, mikir, ngetik, revisi, makan, ngemil, nulis lagi, pulang, tidur...Sampe-sampe kalo dilihat list check in kami di FourSquare isinya cuma LPPI Ruang 207, LPPI Cafetaria Lantai 1, LPPI Cafetaria Lantai 2, LPPI Mushola Lantai 2, IBS Cafetaria, trus apa lagi ya...Kosan Mbak Yati, hoho. Pengen rasanya check in di tempat lain kek hari-hari biasanya, kalo di Jawa istilahnya "njegleg", dari yang biasanya sehari-harinya pergi main, sekarang tiap hari dalam seminggu cuma duduk, makan, tidur.

Oh ya, satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok. Jadi masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang, dan herannya...LCG membagi-bagi kami dengan sangat pukul rata, keknya nggak ada yang sering semeja saat kelas ketemu jadi satu kelompok, kok bisa ya...magic..

Presentasi project management mirip sidang skripsi, tapi masi lebih serem skripsi gw deh, in english dan dibantai, dan saya sendirian...kalo di sini kan sekelompok, jadi meski banyak pertanyaan, tapi yang bisa jawab kan banyak, dan saat sesi tanya jawab saya diem aja...hoho. Tiap satu kelompok selesai presentasi, kami saling berpelukan, slam2an sebagai tanda kalau sudah lega dan terbebaskan dari beban PM. Panelisnya sendiri ada tiga :

- bapak Sjobri Arifin (mandiri)
- bapak Haryanto (mandiri), dan
- bapak Bambang Trigunarsyah (indoprime)

"Bank is bank, business is business", kata pak sjobri. Jadi sebaiknya semua proyek menuju ke bisnis deh klo buat bank mandiri. Sekarang waktunya break makan siang...Masih ada 2 kelompok lagi setelah makan siang. Pada "deg-deg per" katanya, deg-degan laper...
Mending lah PM ini, latihan riil cara bikin project secara singkat. Daripada di bank sebelah, dikasi tugas akhir individu trus sidangnya kek sidang skripsi gitu, nunggu penguji...capede...

Akhir-akhir ini, uda agak jenuh sama makanan cafetaria lppi, lebih sering makan di IBS, sekalian cuci mata. Sayang karena kantin biasa dan tenaga masaknya dikit, dapet makanannya lama. Kalo nggak di IBS ya biasanya keluar agak jauhan dari LPPI tapi masih daerah kemang, paling jauh PH ato KFC.

Abis makan, dilanjutin lagi presentasi kelompok 4, urutan 4 tentang i-Mall. Kenyang, agak pusing, ditambah semilir kesejukan AC, presentasi terdengar kek kuliah umum, rasanya pengen banget tidur...Peserta presentasi sama presenter pun makin ngaco, malah agak terkesan santai seperti pas di kelas, tidak setegang tadi pagi... Presentasi terakhir kelompok 5, saya sudah nggak connect lagi...tinggal 5 watt...

Endingnya, nilai yang kami dapat atas dasar presentasi :
Kelompok 1 : Mandiri GreenLand > 88,09
Kelompok 2 : Mandiri EasyPay > 88,62
Kelompok 3 : Mandiri Fashion Fiesta > 86,97
Kelompok 4 : Mandiri i-Mall > 86,86
Kelompok 5 : Mandiri Electronic Solution (kalo ga lupa) > 87,92

Nilai rata-rata kelas 88,67. Kelompok yang dapet nilai tertinggi kelompok 2, Mandiri EasyPay. Best presenternya juga dari kelompok 2 dengan nilai 90,54. Kelompok terbaik dapet parcell, best presenter juga, dan masing-masing peserta dapet goodie bag satu2. Daaaan, acara hari ini kami tutup dengan group hug dan yel-yel...

Finally, terima kasih kepada para panelis dan Indoprime, pak Firdaus yang udah banyak membantu, sampe presentasipun dibantu, hohoho. Dan bu Melva yang uda capek2 nulis jadi notulen kami dan tetap tersenyum menjelaskan meskipun tampang kami tidak tertarik pada materi. Kami berharap apa yang kami kerjakan di project management ini dapat bermanfaat untuk ke depannya... ^_^

Sunday, January 2, 2011

Xmas Holiday, Bollywood Week, & New Year Eve

It's my first post on 2011, Hapyy New Year all!!! Setelah beberapa minggu malas update, akhirnya nulis juga. Nggak kerasa udah 3 bulan aja jadi ODP, rasanya masih pengen agak lama bersama ceman-ceman 73, makin lama makin deket soalnya. Tapi mau gimana lagi, pertengahan bulan ini udah pada OJT. Moga-moga penempatan masi pada deket deh.

Kemarin liburan Xmas saya sempatkan pulang ke kampung halaman tercinta. Meski cuma 3 hari, tapi rasanya udah puas banget, udah terobati lah kangennya. Tanggal 24 pagi brangkat dari Jakarta ke Jogja, langsung disambut keluarga di bandara, trus selanjutnya jalan-jalan. Hari berikutnya pagi sama siang, banyak keluarga yang pada main ke rumah, seneng rasanya. Banyak yang bilang saya gendutan, sampe budhe nyuwel-nyuwel pipi, ga usah sampe segitunya kali budhe saya sudah dewasa (-_-"), saya kan ga gendut-gendut banget, masi ideal (hohoho). Trus malemnya ke Jogja lagi, kangen-kangenan sama temen, baru balik sampe rumah lagi tengah malem, mana ujan. Pas di rumah, tiba-tiba BB error, musti reinstall dan semuanya tutup...jadi musti sabar nunggu sampai balik ke Jakarta.

Hari terakhir giliran saya yang main ke rumah keluarga, sampai sore, trus balik ke rumah packing buat persiapan balik Jakarta malemnya. Berangkat dari rumah ke Jogja jam 7 malem, mampir di Muntilan dulu beli oleh-oleh, trus nyampe di stasiun Tugu jam 8 malem. Baliknya naik kereta (gara-gara pembatalan sepihak oleh Batav*a). Pas di stasiun kami di sambut suara riuh... para penonton sepak bola yang teriak-teriak atas bobolnya gawang Indonesia untuk Malaysia, 3-0. Saya jadi sama sekali kurang tertarik nonton yang leg 2. Menang, tapi tidak juara...meski demikian, saya bangga dengan timnas Indonesia...Garuda di Dadaku...semoga sepak bola Indonesia terus maju.

Saya berangkat berkereta banreng 3 orang lain dari ODP 73. Salah seorang berangkat dari Solo. Argo Dwipangga berangkat dari Jogja jam 9, sesuai dengan tiket. Trus klo di tiketnya, tulisannya bakal sampai di Jatinegara jam 4.16...Nyatanya nyampe stasiun Jatinegara jam 6.14...Nyampe Gambir jam 6.30. Kami bingung mau gimana, padahal jam 7.30 sudah harus masuk kelas "Manading a Branch". Langsung saja, sesampainya di Gambir kami langsung naik taksi ke LCG Tanah Abang (untung waktu itu di LCG, coba klo pelatihannya di Kemang, mampuslah kami). Sampai di LCG jam 6.45 sudah agak ramai, satpam sudah datang. Dengan muka bangun tidur, badan bau argo, dan tanpa pakaian resmi kami asal masuk ke LCG. Pertama nanya dulu ke satpam resepsionis, "Pak, Managing a Branch lantai berapa? Ada kamar mandi nggak di sini" bapaknya awalnya agak bengong, trus dia jawab sambil senyum-senyum "lantai 5", malunya setengah mati...mana ada karyawan LCG yang bareng satu lift, senyam-senyum juga...Nyampe di LCG mandilah kami (mandi ya, jangan dikira kami nggak bakal mandi di waktu semepet ini). Teman-teman sudah pada datang, tertawalah mereka...Jam 7.30 kami sudah fresh, wangi, rapi, dan siap menerima modul hari pertama...hohoho.

Managing a Branch modul dari OTI, yang ngajar Mr. A. B. Prasad (panjangnya Avantsa Badarinath Prasad), beliau minta dipanggil Mr. Prasad. Ngajarnya pake english dengan dialek India, dan ngomongnya agak cepat, saya kadang kurang begitu mengerti apa yang dibicarakannya. Cara ngajarnya sih asyik, ngedance bareng, nyanyi bareng, karoke, bagi-bagi coklat, games seru, diajari lagu India...Hum hongge hum hongge...lupa saya...tapi lama-lama agak bosan dengan modul yang sebenarnya simpel, tapi tiap hari exercisenya itu-itu aja (mirip lah). Managing a Branch yang paling menarik ya kunjungan ke branch kebon sirih, karena kami diperbolehkan masuk ke ruang khusus, dan kami jadi ngerti secara riil yang dilakukan di branch u gimana. Hari terkhir seperti biasa, postest, tapi postestnya enak, soalnya dari semua yang sudah dibahas Mr. Prasad keluar semua, dan pernah di pre-testkan. Endingnya juga menyenangkan...

New year eve kami nggak keluar-keluar jauh, cukup di kosan temen aja. Beberapa orang hadir main kembang api. Ternyata beberapa rumah lain di kemang juga pada main kembang api besar-besar seperti yang kami mainkan. "neighbours, we want more!" kami pada teriak kalo2 tetangga sebelah yang nyulut banyak kembang api ternyata bule. Jadi kami nggak harus pergi agak jauh buat menikmati pesta kembang api, sangat seru dan menyenangkan, nyesel buat teman-teman yang lebih memilih tidur di kosa dan nggak dateng. Selanjutnya cerita-cerita, main game "truth or dare" pake botok kosong sebagai penunjuk arah, seru sampai pagi, beberapa kena kami kerjain sampai parah dan banyak hal tak terduga terungkap di sini, bahkan teman satu kosan pun ada yang baru ngerti sesuatu tentang temannya setelah kumpul-kumpul ini. Acara berakhir jam setengah 4 pagi, semua sudah pada ngantuk pengen balik. Daaan, sekarang hp saya sudah sembuh, trackpad miring juga sudah diganti. Puas banget deh dengan layanan TAM yang di Pacific Place, nggak nyesel deh dulu beli barang TAM, sayang katanya jaringannya belum banyak.

Sekarang...saatnya kmi menghadapi modul Project Management, gongnya modul nih...project yang kami ambil "Mandiri Fashion Fiesta", semoga berhasil dan rampung dengan baik, amin. SEMANGAT!!!

Monday, December 6, 2010

Harry Potter, Batavia Air, Indonesia vs Laos

Haiii semuaaa, akhirnya bisa update juga di harpitnas yang indah ini, hoho. Kalo nggak salah minggu lalu ato 2 minggu yang lalu saya dan 29 teman sekelas rame-rame nonton bareng Harpot 7 di Penvil, akhirnya bisa bener2 jalan bareng segambreng juga ^_^. Soalnya kemaren sewaktu makan bareng cuma 26 orang yang hadir. Harry Potter 7 tidak mengecewakan seperti film sebelumnya, seru buat ditonton. Sebelumnya, kami beberapa orang sempet nonton Megamind 3D. Meskipun film ini laris buat saya nggak bagus. Iya sih, pengisi suaranya orang-orang beken dan ada beberapa scene yang bikin ketawa, tapi dari segi cerita agak biasa saja, klo di Superman kek gini deh "Superman bosen trus pura-pura mati, Lex Luthor menang, abis itu Lex Luthor jadi baik gara-gara bosen jadi penjahat". Beda sama film yang baru saya tonton di laptop "How to Train Your Dragon", awalnya saya pesimis ama nih film sewaktu mulai di prolog "naga-nagaan negeri khayalan ga jelas (lagi)...", tapi semakin lama ditonton semakin bagus aja, film animasi yang cukup bermakna. Jadi pengen punya peliharaan naga, hoho.

Treasury sudah berlalu, ditutup dengan bourse game di LCG Tanah Abang yang sangat fun menurut saya. Saat bourse game, kelas dibagi menjadi empat kelompok bank, Gold, Platinum, Silver, dan Diamond. Kebetulan saya masuknya di bank Platinum, jumlah anggotanya 9 orang, dan jadi bank paling profitable saat di bourse game. Alhasil, kami dapet flashdisk 2GB satu-satu, hoho, mayan dapet fd gratisan. Modul selanjutnya applied economics, berasa balik ke awal-awal semester pas kuliah di manajemen. Mana soal postestnya susah...jadi nostalgia semesteran PTE (pengantar teori ekonomi), makro, mikro, sama perekonomian indonesia...bedanya soalnya kali ini multiple choice.

Di pertengahan minggu saya dan beberapa teman jogja dan solo mendapat berita kurang menyenangkan dari Batavia Air. Bahwa tiket kami yang tanggal 26, penerbangan dari Jogjakarta ke Jakarta dibatalkan secara sepihak oleh Batavia Air. Kabarnya ada erupsi merapi lagi, trus ada lagi... Pesawat rusak gara-gara debu vulkanik, trus katanya juga memang Batavia tidak melakukan penerbangan sampai akhir tahun. Ada teman yang bilang, mungkin Batavia mau naikin tarif, nggak tau juga sih. Tapi mungkin ada benarnya kalau Batavia jaga-jaga dari awal kalau-kalau merapi meletus lagi, atau mesin pesawat mereka memang rusak dan perlu di maintenance. Yang penting uang saya sudah kembali (refund), walaupun cukup menyita waktu untuk pengurusannya dan mencari tiket lagi. Padahal kemaren-kemaren sebelum samapta udah tenang rasanya dapet tiket balik ke Jakartanya. Akhirnya, saya dan tiga orang teman lainnya sepakat naik kereta, dapetnya Argo Dwipangga jam 9 malem dari Jogja. Sampai Jakarta subuh, capek nggak capek musti langsung masuk kelas deh jam 7nya...Kurang menyenangkan juga sih, tapi ya sudahlah, yang penting bisa balik lagi ke Jakarta ntar, dinikmati ajah...

Satu hal lagi, kami ber-6 orang beberapa hari yang lalu memutuskan untuk pergi nobar Indonesia vs Laos langsung di GBK Senayan. Seruuuu, 6-0, meskipun saya baru get the feel setelah gol pertama. Kegiatan ini sungguh membuat saya sangat capek, jalan jauh, naik turun tangga, nyasar, kehujanan, blablabla...sampe-sampe saya dan seorang teman saya tertidur pulas di taksi saat pulang, saking lamanya perjalanan Senayan-Kemang (macet) dan baru bangun (ngeh) pas udah deket-deket kos, mana AC di taksinya kenceng banget. Hasilnya...sekarang saya ngedrop...agak kurang enak badan. Mana modul yang perlu dipeljari sekarang seabreg, modul tertebal selama saya ODP, modul Risk Management, quran dan kitab aja kalah tebel...bisa buat nampol maling.

Sebenarya rencana hari ini mau pada pergi ke kota tua, tapi gagal. Saya sendiri kan agak kurang enak badan sampai detik sebelum saya memulai blog ini, tapi detik ini setelah tulisan ini hampir ditutup saya ngerasa agak baikan (aneh). Mana stock film dan serial TV banyak yang belum ditonton. Teman-teman juga pada males jalan sepertinya, tanpa perjanjian dan kesepakatan yang jelas ternyata kami satu pikiran : MALES. Mungkin nanti ada rencana lagi... It's happy lazy holiday!!! And happy new year for all!!!

Tuesday, November 23, 2010

Pencarian Harta Karun yang Memusingkan

It's been more than a week since samapta...dan kali ini saya cukup dibikin pusing oleh satu modul berjudul treasury. Nggak sampe bikin setres sih, tapi cukup memusingkan untuk dimengerti. Setiap modul berakhir, pagi hari besoknya postest. Jadi postestnya per sub-bab, jadi tiap hari harus belajar. Treasury ibarat kegiatan mencari harta karun, postest ibarat sebuah peta harta karun, dan saya harus menjawab teka-teki dalam peta itu untuk mencari keuntungan... Maka... saya sangat membutuhkan Dora, Lara Croft, atau Indiana Jones untuk memecahkannya, hehe.

Sub-bab yang paling awal memang menyenangkan, tentang transaksi forex. Namun, lama kelamaan materi di modul yang dibahas makin membingungkan terutama derivatif dan likuiditas. Entah kenapa dua materi itu susah sekali saya cerna, sampai harus berkali-kali pemahaman.

Kebetulan, upacara pembukaan ODP diganti menjadi hari ini. Upacara pembukaannya dihadiri 8 angkatan ODP, mulai dari 73 sampai 78. Acara dimulai pukul 9.00 sampai 11.00 di auditorium LPPI. Seharusnya secara umum, pembukaan ODP dilakukan per 2 angkatan di LCG Tanah Abang, kali ini adalah pertama kalinya pembukaan besar-besaran. Bagi angkatan 73, setelah sudah hampir dua bulan kami belajar bersama, hari ini kami baru benar-benar sah secara protokoler bekerja (belajar menjadi officer bank lebih tepatnya) sebagai ODP.

Kelas dimulai pukul 11.00, saat masuk ruang kelas sudah ada pengajar menunggu. Kasihan juga sebenarnya pengajar menunggu kami dari jam 9 sampai jam 11, dan materi harus selesai jam 12. Alhasil, materi disampaikan secara kilat, hanya yang inti-intinya saja, yang bisa dibaca dan dipahami sendiri tidak dipaparkan. Meskipun demikian, saya malah bener-bener ngerti loh, ibunya ngajarnya enak...hoho. Makan siang jam setengah 12, cafetaria nggak numpuk amat, soalnya jam makan siang tiap kelas beda-beda gara-gara jadwal yang dikacaukan upacara pembukaan. Materi setelah makan siang juga tidak begitu sulit, saya bisa memahami meskipun tidak secara total (masih mendingan daripada derivatif dan likuiditas deh...). Pengajarnya lagi-lagi seorang wanita, beliau juga mantan ODP dulunya dan seorang penulis novel.

I said "wow" on my mind when I knew that she is a writer...Secara beliau bekerja di treasury yang notabene sangat sibuk (kalau di mata saya), dan masih sempat menulis novel juga. Hal itu menginspirasi saya, ternyata meskipun sibuk sebagai banker ternyata bisa juga yah nyambi (jadi penulis)... Kalau saya sih, punya banyak ide untuk dituangkan, tapi selalu kesulitan memulainya, kalau niat sebenarnya bisa juga seperti beliau, nulis cerita. Siapa tau bukunya laris, trus dapet penghasilan tambahan, sekaligus menyalurkan hobi... Lagipula selama masih ODP, masih banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan, buktinya kami bisa karaokean 2-3 kali seminggu, nonton sekali seminggu, itupun di hari kerja... Apalagi kalau bisa memanfaatkan waktu luang itu untuk hal-hal yang membuahkan hasil seperti menulis...So...I should think about it...

Besok postest dua, likuiditas dan money market. Seharusnya postest likuiditas kemarin, sayangnya waktu tidak memungkinkan sehingga diundur besok dan ditambah postest materi hari ini, money market. Wish me luck for tomorrow. ;)

Wednesday, November 17, 2010

Selamat Idul Adha - Another Ied without Family

Hari ini Iedul Adha (versi pemerintah), dan saya manut pemerintah. Rencananya sih, pagi-pagi subuh mau ke istiqlal bareng beberapa bocah 73, sayangnya pas jam 4 kebangun gara-gara alarm, trus tidur lagi, baru bangun lagi jam 6, kesiangan. Alhasil, saya nggak bisa ikut ke istiqlal, ditinggal, mana sudah agak sepi, cuma satu dua orang lewat depan rumah kos. Langsung mandi bentar, trus tancap ke masjid terdekat. Sebelumnya, saya nggak tahu masjid mana yang paling dekat dengan kos, tapi dengan niat dan tekad ikut shalat ied ketemu juga masjidnya... masjid di daerah bungur. Pas khotbah, khotibnya salah nyebut nama masjid, masjid al barokah jadi al inayah ato apalah gitu... trus diprotes sama suara-suara warga yang mendengarkan kotbah, hohoho.

Berangkat ke masjid sendirian, balik juga sendirian, kesepian di kosan, jadi inget sama rumah dan para penghuninya... Natal sudah pasti balik, Magelang... tunggu saya yah... Merapi... berhentilah batuk-batuk, karena saya akan pulang... Shalat Ied Adha ga bareng keluarga sering sih, dulu pas SMA Idul Adha shalat Iednya di kampus...

Siang-siang saya ingat kalau belum pesan tiket berangkat dari Jogjanya pas natal nanti. Berhubung pembayaran tiketnya pakai CC, terpaksa deh saya aktifin itu CC. Ngaktifin CC di kala libur lama banget...mana jaringannya putus-putus, sampai berkali-kali nelpon ulang, sangat menguras pulsa. Akhirnya bisa, dan CC saya bisa dipergunakan mulai besok siang, jadi beli tiketnya besok sore. Semoga bisa mempergunakan CC ini dengan bijaksana :). Kegiatan hari ini sangat membosankan, cuma ngenet, nyuci, beres-beres, ngemil... bahkan makan besar pun saya lupa. Sampai jam setengah tiga, pas saya merasa lapar dan ingin keluar untuk makan, tiba-tiba mbak yang punya kos mengetuk pintu dan menyodorkan dua ketupat dan semangkuk opor...hohoho, rejeki, beruntung sekali, passs, tepat waktu.

Sambil ngenet, nge-arrange jadwal jalan sama anak-anak, rencananya sabtu malam minggu ini kami mau nonton the social networking (kalau masih ada), soalnya konon itu film bagus banget... baca-baca di wikipedia, dia dapet 97% positive review di rotten tomatoes... kurang apa coba. Kemaren nonton bareng anak-anak film animasi Megamind, kurang mantep... Biasa... Sampe sekarang 5 animasi yang paling saya suka masih Wall-E, Finding Nemo, Rattatouile, Up, sama Shrek, ayo ayooo, muncullah animasi baru yang lebih berkualitas...hoho

Sore-sore dua teman saya dari kosan di kemang barat III yang pojok sana dateng ke kos ngajakin makan, maap, saya sudah makan, hoho. Jadi mereka pergi berdua saja cari makan, ksian warung makan pada tutup gara-gara libur ied. Ntar sore seorang teman dari karawang mau mampir ke kosan, nginep di kamar sebelah buat transit ke tempat saudaranya di sudirman, soalnya besok mau ikut tes penerimaan kerja. Malam ini harus belajar, mengulang materi treasury (bagian introduction dan forex), soalnya besok postest, postest pertama dari modul treasury. So far, treasury menyenangkan dan tidak terlalu bikin pusing kok, hoho. Besok di LPPI juga mau ada upacara pembukaan buat ODP angkatan 73, 74, 75, 76, 77 di auditorium. Dulunya, cuma mau digabung sama 74 dan 75, tapi ternyata lima angkatan sekaligus, rame-rame. Keknya Mandiri memang sedang kejar setoran buat nyari bibit-bibit unggul calon pemimpin masa depan Bank Mandiri nih, hoho, jadi dalam seminggu sampai 2 angkatan pun bisa masuk. LPPI bakal jadi rame banget, kemarin saja, tempat makan siang ramenya minta ampun... Kihat besok seandainya ditambah 2 angkatan lagi, mungkin bisa makan sambil ngantri berdiri, hoho.

Saturday, November 13, 2010

Lat Samapta Secapa Sukabumi Nostalgia SMA

Siang itu postest sama pak bowo, pulangnya agak cepet soalnya mau berangkat samapta. Pemberangkatan samapta kami dikumpulkan dulu di LPPI sore hari, 73 kompak memakai kaos biru mandiri. Makan malam dulu di LPPI, sambil main tebak-tebakan bodoh ala 73, mana ada satu orang teman yang paling ga bisa ngejawab pertanyaan bodoh, bikin ketawa. Berangkat ke sukabumi naik bis, untuk 3 angkatan disediakan 2 bis. Ternyata bis yang kami tumpangi tidak ditumpangi oleh angkatan lain, dua angtakan lain berkumpul di bus satunya lagi, penuh sesak. Kami jadi lebih leluasa untuk tidur2an, sebenernya udah ditawarin sih buat masuk ke bis kami, tapi masih pada mau premo mungkin, satu angkatan musti satu bis. Di tengah perjalanan kami dapat kabar bahwa Sukabumi terkena gempa 5,7 SR, banyak yang panik berhubung kami akan menuju ke sana.

Setelah lama nggak bisa tidur di bus, akhirnya satu per satu bertumbangan, bangun-bangun sudah sampai. Sesampainya di scapa polri sukabumi, kami langsung dibagi perlengkapan berupa kaos 2 buah, ferples, kopel rim, celana pdl, ponco, dan pasir beban. Setelah itu, kami diharuskan mengenakan perlengkapan lalu kembali ke lapangan apel untuk pengecekan kelengkapan. Rambut kami juga diperiksa, padahal saya sudah potong rambut jadi 1 cm, tpi masih saja disuruh potong lagi, jadi balik kek jaman sma dulu. Mengantri potong rambut sampai jam 12, lalu istirahat. Kami dibagi menjadi 4 pleton, saya dapet pleton 1A, barengan yang 73 ada beberapa, 6 orang lainnya. Total per peleton 22 orang.

Kebetulan samapta kami dapat barak yang enak, barak polwan. Kamarnya bersih, sekamar berdua, spring bed, kamar mandi cukup bersih dan banyak ruangan. Berbeda dengan graha di sma yang notabene tidak perkamar, melainkan ruangan besar berisi banyak tempat tidur tingkat dan almari, kamar mandi hanya berupa 1 ruangan.

Hari ke-1 bangun jam 4, belum ada kegiatan pagi. Jadi kegiatan yang sebenarnya baru mulai jam setengah 6 yaitu apel makan pagi sekaligus latihan untuk upacara pembukaan. Makan pertama di secapa, mirip2 RKB, tapi gak segitunya juga...beda tata cara, militer TNI sama militer polri, apalagi kami sudah grooming, hancur deh tuh ajaran grooming. Lauknya ayam, tahu, sayur, dan selama tiga hari ke depan lauknya itu-itu juga lah. Sehabis makan, latihan upacara pembukaan bentar, diterusin upacara pembukaan di gedung apa gitu. Upacara pembukaan lama, syapek saya. Setelah upacara diterusin latihan PBB dengan bintara2 polri di stadion secapa, kegiatan paling melelahkan selama samapta deh, walaupun nggak seganas latihan PBB saat pertama masuk sma dulu, mati aja dah klo begituan lagi. Malamnya kelas kewiraan...ngantuk bok, pelajaran ppkan, kewarganegaraan, bela negara kelas...Klo diliat sekeliling, nggak ada setengah kelas yang perhatian ke depan. Sampe orang batuk-batuk aja dikira mau nanya sama bapaknya. Kelasnya mengingatkan saya dengan kelas B113 saat kuliah, jadul dan panas...Dan saya sempatkan waktu itu untuk menulis jurnal buat ini blog.

Hari ke-2 mulai ada kegiatan pagi, ibadah subuh di masjid dan senam pagi. Materi hari ini setngah hari di kelas, kelas NAC. Kelas NAC mirip kelas motivasi diri gitu, asik sih karena kita di kelas, main-main. Terkadang ngantuk juga, dan bahan ajarannya jadul banget. Setengah hari berikutnya kami latihan beladiri polri dan judo. Pemanasannya ditambah gerakan dasar karate inkai. Abis itu diajari beladiri polri, cara nangkep tahanan ditambah dasar-dasar judo, lalu dikombinasikan. pengenalan beladirinya sampai malam jam 9, melebihi jadwal reguler, karena mengambik jadwal hari sabtu yang notabene akan digunakan full untuk kegiatan ekspedisi. Buat saya, hari ke-2 lebih menyenangkan dari hari pertama.

Hari ke-3 kami outbound. Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pura-pura menyeberang sungai yang ada buayanya pake tong dan kayu, Menyeberang tali 2, Flying Fox ala militer, Perahu Karet - dayung buta, mengisi pralon yang berlubang dengan air. Intinya dari semua itu adalah mengajarkan dan menanamkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. Yang menarik, kami bermain quiz tebak kata di tiap pos, karena bapak dan ibu polisi pembinanya nanya terus pake pancingan kata-kata sampai kata yang diinginkan terjawab, dan ada babak bonnusnya, yaitu kesimpulan terakhir yang diambil dari pelajaran leadership di tiap pos. Saya dan teman saya sering memilih duduk belakang bermain pencet tombol, bunyi "tetot" kalo salah, bunyi "tingtong" kalo tebakan benar, salah dikurangi 50, tebakan benar tambah 100 ^_^, katanya kelompok lain juga ada yang begitu. Setelah outboundnya selesai dilanjutkan kegiatan reatif mandiri yang saya gunakan full untuk tidur. Dini hari, kami melaksanakan apel siap siaga yang penuh kejutan mercon dan bunyi sirine, nyantai, sepertinya dulu pernah mengalami apel siaga yang lebih parah dari ini.

Hari ke-4 adalah hari terakhir...senangnya, saatnya pulang ke Kemang! Entah kenapa hari ini kegiatan paginya nggak berat-berat amat. Bangun pagi disambut hujan, mau bangun rasanya berat banget. Bangun pukul 03.45, dilanjutkan ibadah pagi (shalat subuh) di masjid secapa. Shalat subuh diteruskan kuliah subuh sampai pukul 04.45, entah kenapa untuk kuliah subuh yang satu ini saya tidak mengantuk sama sekali, padahal rekan-rekan yang lain tertidur pulas. Kemudian setelah selesai ibadah, kami kembali ke barak dan tidak ada senam pagi, kami langsung diperbolehkan bebenah untuk persiapan apel makan pagi jam 06.00.

Jadwal kegiatan hari ke-4 ini hanya ekspedisi, kata pak Suganda si mendaki gunung gede. Nyatanya kami hanya berjalan 5-6 km mengitari kompleks secapa, lewat jalan utama dan rumah-rumah penduduk. Saya masih inget banget, daerah yang kami lewati namanya Karamat, namanya mirip kelurahan kampung halaman saya, Kramat. Kami diberi amanah ekspedisi yaitu mencatan binatang-binatang yang kami lihat sewaktu perjalanan, dan kami mendapatkan 35 binatang tercatat di notes pleton kami (termasuk yang nggak penting seperti bangkai ular kering di tengah jalan, yang penting masih berbentuk ular). Sayangnya, catatan amanah tersebut tidak digubris samasekali setelah kegiatan usai. Ohya, saat istirahat di jalan, ngobrol2 bareng alumni Fortuna, Dini, dan ternyata ada seorang abang angkatan VIII juga di GMF, abang Yohanes. Sebenarnya ada lagi satu alumni fortuna yang sedang lat di secapa sukabumi, sayangnya kami tidak sempat ngobrol dan menyapa. Ekspedisi selesai diteruskan acara nyanyi-nyayi organ tunggal di gedung tempat upacara penutupan akan dilaksanakan. Saya dan satu orang teman saya menyumbang satu lagu, tadinya mau nyanyi Rihanna - Dont Stop The Music atau lagu beat lainnya, tapi organ tunggal mana bisa yg kek begituan...Akhirnya nyanyi If Ain't Got You, dan hasilnya kacawww...

Abis itu upacara, upacaranya nggak lama-lama banget kek upacara pembukaan. Ada bagi-bagi sertifikat, sertifikat yang entah digunakan untuk apa (melamar jadi satpam BI mungkin?). Selanjutnya shalat zuhur di masjid, berhubung sudah penutupan, mau cabut dari masjid aja pada ogah-ogahan. Jalan menuju barak juga ogah-ogahan, nggak lari-lari lagi, soalnya para pelatih juga nggak peduli kami mau tinggal berlama-lama di sini atau tidak, hoho. Abis itu beres-beres, packing, ngembaliin ransel sama ponco pinjeman, trus pulaaaaaang.

Yang berkesan dari lat samapta kali ini adalah, saya jadi dapat beberapa teman lagi dari angkatan odp lain, capek badan lari naik turun tanjakan, dan nostalgia semasa muda...makan semeja berenam meski tata cara dan posisi yang berbeda, menyanyikan lagu-lagu itu lagi sambil baris dan berlalri meski sedikit beda lirik dan sedikit lagu yang diberikan, tidur di barak meski baraknya lebih bagus, ikut apel meski tata caranya berbeda...yang baru adalah lagu mendaki gunung dan yel-yel:

It's ODP who is walkin on the street
ODP Mandiri DuDiDam DuDiDu...
Hwoi!


^_^

Saturday, October 16, 2010

Modul, Cucian, Reuni, dan Cabut Gigi

Minggu ini berjalan seperti minggu-minggu biasanya. Setiap hari bangun pagi, jam tujuh kurang sudah cabut ke LPPI, jam setengah delapan sudah mulai kelas, berakhir jam setengah lima (kalau dipikir-pikir, hidup kami ini habis di kelas...tapi itulah konsekuensi ODP, cari duit itu susah ya...haha, sabtu aja masuk, yang penting selalu positif thinking dan pantang menyerah lah). Bedanya mulai hari senin kemarin, kami sudah mulai menggunakan absen fingerprint baik saat absen pagi hari maupun saat pulang selesai kelas (bunyinya tiiit.....tiiiit.... sambil ngantri), mana terkadang alat absen fingerprintnya sangat sensitif, jadi kotor dikit nggak mau baca sidik jari dia, ditolak dan coba lagi, bahkan ada teman saya yang “tat tit tat tit” berkali-kali ditolak gara-gara setelah memakai make up, ada sisa kosmetik yang masih nempel di jari. Konon kabarnya jika kami lupa melakukan absen fingerprint, kami akan disuruh membuat surat pernyataan tertulis tentang kelalaian kami itu (ngeri ah...).

Di awal minggu ada hal yang cukup mengganggu, jemuran saya di kos raib semua...Mana semua yang saya jemur adalah daleman banyak, raib sekaligus entah siapa yang ngambil atau nyingkirin...Saya tanya ibu kos, nggak tahu, tanya mpoknya yang sering ngurusin jemuran nggak tahu juga, mau tanya anak-anak kos, nggak pada kenal dan malu lah nyari-nyari satu-satu per kamar...terpaksa deh, beli lagi...Sayanya juga rada-rada oon, nyari begituan di Hero, secara Hero sini banyakan pengunjungnya bule, ya mana ada begituan yang ukurannya pas buat saya, hoho. Akhirnya dapetnya di swalayan kecil gitu. Beberapa hari kemudian, jemuran sejenis punya teman saya juga raib walopun jumlah yang dia jemu nggak se fantastis punya saya...hoho. Kok ada gitu yang demen ngambilin punya orang lain, punya cowok-cowok lagi...ngeri ah.

Minggu ini anak-anak sudah banyak yang mulai cari-cari sarapan pagi sebelum masuk kelas, misalnya genk anak-anak padang yang sering beli bungkusan sarapan bubur di perempatan, genk kos-kosan 50D biasanya beli bubur di depan kampus LPPI, dll. Saya sendiri dengan satu teman saya biasanya Cuma beli roti dan susu di warung yang dekat dengan kos atau pas lewat berangkat pagi. Sekarang usdah mulai jarang berangkat bareng teman kos yang satu kos, soalnya saya bangunnya lebih siang, dianya bangun lebih pagi, jadi biasanya dia duluan yang berangkat. Sarapan dimakan di kelas sebelum materi dimulai. Mana suatu hari, ada yang baru sempat menghabiskan setengah buburnya, pengajar sudah datang...dan saya ketempuan untuk ikut andil menghabiskannya, sampe dipaksa-paksa disuapin, rasanya eneg dan pengen muntah...wek...

Modul yang diberikan adalah melanjutkan tentang operasional cabang. Salah satu sesi membahas tentang priority banking yang tampaknya menyenangkan, hoho. Mandiri prioritas adalah salah satu layanan khusus yang bank mandiri berikan untuk para nasabah dengan saldo simpanan di bank mandiri dalam bentuk apapun sejumlah minimal 500 juta (beberapa tahun lagi nih, saya pasti bisa jadi member mandiri prioritas, amin). Menjadi officer di priority banking sepertinya menyenangkan juga (PBO), kerjaanya ketemu orang-orang berduit, yang biasanya kerjanya cuma dah nek dah nek kata salah satu temen saya...Saat branch operation mulai ada mentor pengajar wanita, salah satunya adalah alumnus ODP, lumayan bisa ditanya-tanyain tentang pengalaman beliau saat ODP jaman dulu.

Selain branch operation, minggu ini juga ada modul tentang produk kartu dari bank mandiri. Salah satu sesi diajar langsung oleh departemen head, kalau tidak salah pak Agung...sebelumnya saat diajar beliau kami tidak tahu kalau beliau seorang departemen head, tapi saat sesi beliau selesai, lalu diganti pengajar dari mantan ODP angkatan lama, kami diberi tahu bahwa beliau adalah dephead. Pantes, kemarin saat beliau mengajar, senyuuum terus, lembut tapi tegas, menjelaskannya juga sangat expert (saking experdnya sampai satu kelas banyak yang nggak mudeng...), bahkan ada beberapa yang meminta untuk dijelaskan kembali secara berulang-ulang, dan bapaknya tetap dengan sabar dan penuh perhatian mengulang materinya, hoho. Memang ada sesuatu yang beda dari beliau, lebih gimana gitu (aura pimpinan kali yah)...dan ternyata beliau adalah dephead. Kata salah satu pengajar, yang juga mantan ODP jaman dulu, kerja di divisi kartu itu enak, divisi kartu adalah divisi paling swasta di bank mandiri, apakah itu benar...entahlah, tapi saya kok kurang tertarik ya sama divisi ini, hoho. Saya masih melirik untuk ditempatkan di priority banking atau mass banking (bagian marketing, yang ngurusin advertising, perencanaan produk, dll). Ada suatu waktu saat teman-teman sekelas ditanya mau masuk ke divisi mana, ada yang pengen jadi internal audit, ada yang pengen di corporate banking, ada yang pengen masuk divisi kartu kredit, ada yang pengen di CBC, kebanyakan sih pada pengen jadi PBO.

Yang jadi gongnya buat saya di pertengahan minggu ini adalah sakit gigi gara-gara sisa akar gigi yang menusuk gusi (minta ampun sakitnya). Apalagi saat di kelas, nggak karuan rasanya. Salah satu teman juga ada yang baru operasi gigi geraham, katanya gerahamnya tumbuh dan menusuk, jadi sakit. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari dokter gigi di dekat kampus setelah kelas usai, kata pak satpam LPPI ada di Kemang utara. Untuk hari ini terpaksa saya tidak ngegym bareng teman-teman, demi kesembuhan gigi (kata bapak2 penjaga tempat fitnessnya, ODP 73 yang paling kompak kalo ngegym bareng loh, hoho)...Waktu itu hujan, dan kalau jalan agak jauh memang dan kami belum tahu tempatnya, jadi saya ditemani teman kos saya, dan teman tetangga kos saya memutuskan untuk naik bajaj ke kemang utara habisnya Cuma 7000. Sampai di klinik ternyata dokter baru available jam 7, jadi kami memutuskan untuk balik ke kos dulu, kali ini jalan kaki, ternyata lumayan dekat, 10 menit dari klinik ke kos lewat jalan tembus, secara tidak ada bajaj dan ojek yang mangkal di daerah situ. Jam 7 lebih saya memutuskan untuk berangkat sendiri ke klinik, sampai di klinik dokternya sudah ada. Kliniknya agak sepi, saya langsung ditangani oleh dokternya, dokternya wanita.

Nah, ini dia yang membuat saya sangat tidak nyaman. Dokter memutuskan untuk mencabut sisa akar-akar gigi yang masih tertinggal nancep di gusi, total ada tiga akar gigi. Sebelumnya kan saya sudah minum ponstan untuk meredakan nyeri, trus akar gigi saya dipegang-pegang oleh dokternya, dan ditanya sakit atau tidak, ya saya bilang tidak karena memang tidak nyeri sama sekali, terus nggak dibius deh gusi saya. Cabutan pertama, jeng...jeng...tidak begitu sakit, Cuma nyeri-nyeri sedikit, biasa, dan sang dokter menganggap it aman-aman saja, belum tidak perlu dibius. Cabutan ke dua, ngeng...saat dipegang nyerinya semakin ngeri, dokternya masih saja berasumsi saya belum perlu dibius, sampai pada akhirnya saya mengerang sakit, nahan pengen nangis, nggak karuan rasanya, kalau bisa saya tonjok, saya tonjok atau tendang deh tuh dokter. Mana mbak asistennya Cuma bisa nyengar-nyengir merem melek nggak tega melihat saya. Saya kesakitan, eh malah merekanya ketawa-ketawa, sableng nih penghuni klinik...Akhirnya saya dibius beberapa suntikan, dan melanjutkan cabutan yang ke dua, jeng-jeng...masih agak nyeri tapi Cuma sedikit. Lalu cabutan yang ke tiga... Tiap selesai nyabut, dokternya bilang dengan lembut, “masih dua cabutan ya mas...sabar...bertahan ya mas...” “masih satuuu lagi akarnya, sabar ya mas...” Sabar matamu...hoho.

Kelar dicabut, disumpal kapas, diberi resep, lalu bayar...Jatuhnya nggak mahal ternyata, total cuma 120 ribuan. Saya minta kwitansi, eh kasirnya nawarin, “mau dilebihin nggak kwitansinya (mark up).” Ya saya jawab tidak, TIPCE gituh...hoho, mau ngapain juga dilebih-lebihin segala. Nah, pulangnya ini yang susah, saya snedirian menahan sakit, dan harus berjalan sebentar menuju pangkalan ojek di dekat perempatan McD, yang notabene lima menitan jalan. Lima menit jalan kaki sambil menahan sakit rasanya memang beda. Saya sampai tidak sanggup berkata-kata sama abang ojeknya, Cuma bisa ang eng ang eng sambil nunjuk-nunjuk arah selama perjalanan menuju kos. “Ini kemana mas arahnya?” Saya jawab, “engggg,” sambil tangan saya menunjuk arah...”Belokannya di mana mas?” tanya abang ojeknya lagi...”enggg”, kata saya sambil menunjuk-nunjuk lagi...

Sampai di kos, langsung naik ke lantai dua menuju kamar. Sampainya di lorong kamar saya, saya tidak bisa lewat gara-gara banyak pemuda pemudi 94o3l duduk-duduk menghalangi jalan, sambil ngrokok ngobrol-ngobrol pada cuek aja gitu, gak ngerti kalo mau ada orang lewat. Mana nyetelnya lagu ST12 pula...Tambah gedeg saya. Akhirnya bisa lewat setelah “ang eng ang eng” permisi, terus saya tutup pintu. Memang pintu saya agak susah dikompromi, jadi pas nutup agak kebanting, JDERR. Eh, ada yang nyeletuk keras banget,”BIASA AJA DOONG!”. Sumpah, pengen saya makan tuh orang. Akhirnya, saya setel deh musik hip hop keras-keras biar terusir mereka dari lorong situ, dan berhasil, YES. Minum obat lalu tidurr...

Kebetulan akhir minggu ini dan beberapa hari berikutnya yang mengajar beberapa kelas banyak ditangani secara langsung oleh orang-orang dari LCG 9Learning Center Group), ada beberapa wajah yang sudah pernah mengajar kami di tanah abang muncul, seperti pak Moko. Dan pak ketua kelas kami, yang sering saya panggil menir...menganjurkan agar kami lebih menjaga kesopanan dan manner saat masih di area kampus LPPI (sudah grooming gitu). Selain itu, sebaiknya datang lebih pagi lagi dari biasanya karena ada beberapa pengajar yang jam 7 teng sudah berada di kelas. Hari pertama tentang materi yang diberikan pengajar dari LCG ini memang agak ribet, banyak sekali diskusi, tapi menyenangkan juga karena kelas tidak monoton.

Dan weekendpun tiba, secara mendadak beberapa teman dekat saat kuliah ngajakin ketemuan malem mingguan. Nah, hari sabtu itu materi baru selesai jam limaan, nyampe kos magrib, mau jalan pun males, kecuali dijemput tinggal duduk nyampe. Anak-anak pada nggak mau jemput, secara Kemang macetnya minta ampun banget kalau malam minggu, mereka maunya ketemuan di Citos. Nah, bimbanglah kami yang ada di Kemang (yang bisa ikut jalan saya dan 2 orang lagi, yang lain ada perlu), masih nuggu-nuggu kabar dan memutuskan mau atau enggaknya berangkat sampai jam 8 malam. Padahal mereka nungguin kami di Citosnya dari jam 5 sore, ada 3 orang teman kuliah sama satu kakaknya teman kuliah. Akhirnya setelah mereka (yang nungguin) memaksa-maksa by phone, jadilah kami ikutan nimbrung. Berangkat dari Kemang jam 8.30 nyampe di TKP jam 9an, lapar, belum makan pula. Sayangnya dia yang di Semarang nggak bisa ngapa-ngapain, kasihan di kos sendirian, katanya hujan, dingin, butuh kehangatan tuh...hehe, kapan yah bisa ketemu lagi...

Next, abis itu, kami cabut bertujuh karokean, makan di Fatmawati sampe jam 12an. Setelah itu, bingung menentukan acara selanjutnya...Mau jengjeng gonjeng, belum gajian juga...akhirnya pisah sama kakaknya temen yang ikut, trus salah satu teman saya ngasi ide tuh ke TL, bayar goceng suruh joget...Tapi ngeri jugaaa, takut lah sama begituan, lebih takut sama begituan deh daripada sama preman...Akhirnya kami cabut dulu ke Kemang, rencananya mau nitipin satu mobil di parkiran McD biar nggak ribet, trus cabut entah ke mana. Tapi sesampainya di McD, kami pesan minum, trus duduk-duduk, ngantuk deh...dan keputusan terakhir adalah pulang ke hunian masing-masing (bagus lah daripada ke tempat yang begituan, serem lihat yang setengah-setengah begituan)...Sampai kos jam 2an, langsung tepar, bangun-bangun hari minggu, sempet-sempetin nulis blog deh... Pagi-pagi sudah di sms orang rumah, katanya adek lagi ke Bali. Hari minggu ini saatnya malas-malasan... And finally Happy Birthday for my friend, teman ODP, juga teman kos ‘JG’, hari ini 25 thn. Semoga tambah umur, tambah berkah yah!

Saturday, October 9, 2010

Akhirnya Merasakan Weekend Setelah Seminggu Lebih

Akhirnya...saya merasakan indahnya, bingungnya, weekend. Setelah beberapa hari nggak ngeblog, kangen juga buat ngetik, akhirnya kesampean ngeblog juga. Beberapa hari ini saya disibukkan oleh kewajiban menuntut ilmu untuk menjadi pemimpin bank Mandiri di masa yang akan datang (cihye...) alias ODP Mandiri.

Pengalaman saya semakin bertambah seiring berjalannya hari pada pelatihan ODP Mandiri. Dua hari pertama pelaihan di LCG (learning Center Group) Mandiri di Tanah Abang, belakang museum nasional (museum gajah) persis, yang konon LCGnya adalah LCG banker paling mangstab, sampe banyak dari bank lain yang ngaku2 pelatihan di situ. Dua hari itu berangkat naik taksi pagi-pagi dari kemang bareng2 teman, pulangnya serombongan naik busway dari halte Monas ke Blok M diterusin metromini 605A sampe depan LPPI Kemang. Hari pertama masih canggung, banyak wajah2 baru yang belum kenal, masih pada malu-malu. Di hari itu kami tahu bahwa yang menghandle kami, para peserta ODP adalah pak Prast, untuk ODP 73 sendiri ditangani oleh mbak Titin. Hari pertama perkenalan tentang ODP dan LPPI oleh pak Prast dan pak Moko. Hari kedua, semakin seru. Pengajar kami adalah (konon) mentor legenda di ODP Mandiri, memang sih, pak Astoto nama beliau, sangat kocak dan SUPER! great, anak-anak tidak akan lupa dengan beliau dan ajaran beliau, haha.

Hari ke tiga sudah mulai disuruh membuat resume dan mulai pelajarannya di LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia) di Kemang. Kebetulan hari itu hari Jumat, jadi Jumatan pertama di Kemang. Kami, terutama saya masih sangat canggung dengan teman-teman yang lain, belum begitu mengerti mereka, cuma sebatas kenal saja. Waktu belajarnya dari jam setengah delapan sampai jam setengah lima, diberi waktu break dua kali dan istirahat sekali. Tapi menurut saya dan omongan dari sumber-sumber lainnya, pelatihan ODP Mandiri paling enak, percaya saja deh, hoho.

Hari sabtu adalah ultah bank Mandiri yang ke-12, seluruh karyawan bank Mandiri se-Jakarta berkumpul di Ancol untuk merayakannya. Hari itu, Ancol diblokir (ditutup) untuk umum, karena khusus digunakan bagi karyawan bank Mandiri (sumpah, bank ini keren banget yah...hoho, Mandiri...). Hari itu saya cuma sempatin ke Dufan saja, saya dan beberapa teman ODP cuma menargetkan naik Histeria saja, yang laiun sudah pernah, apalagi malas mengantri karena semua wahana pernah dicoba sebelumnya selain si histeria.



Mengantri Histeria saja sampai 2 jam, naiknya nggak sampai satu menit -_-". Mau makan juga uwel2an karena saking banyaknya manusia berkaos biru tersebar di area ini. padahal kami diberi free masuk dua area, Dufan dan Atlantis, tai mau ngapain di Atlantis...ngeliatin adek2 berenang...Ternyata banyak juga teman-teman yang belum pernah sama sekali masuk Dufan, mereka bisa sampai malam mainnya, sementara saya dan beberapa orang lain memutuskan untuk pulang jam 3 sore setelah makan. Tidak sampai malam mandiri fiesta dan kembang api.

Karena sabtunya libur, kegiatan belajar dialihkan jadi hari minggu, jadi minggu ini kamis eperti tidak ada libur...Istilahnya setelah hari sabtu langsung senin, selanjutnya the real senin, baru selasa. Tapi toh nggak apa-apa, dibikin enjoy walaupun kadang mengantuk. Pengajar pertama adalah pak Boy (kalo gak salah ingat). Lalu beberapa hari kemudian diajar bapak2 polisi, diajar ibu ratih, pak samuel, pak andi, bu indah, pak noorma dari LPRS (lembaga pendidikan ratih sang), menyenangkan...sampai tadi yang mengajar dari mass banking mandiri, bapak luqi bawafi (masih ingat, soalnya baru tadi diajar), rasanya saya pengen banget ditempatin di Mass Banking nantinya, keknya asyik banget bikin2 iklan dan produk. Sehari-hari masih dengan resume, postest, dan tetek bengeknya.

Oh ya, banyak yang bilang bahwa makanan di LCG lebih enak dari LPPI. Tapi, menurut saya kok sama saja yah...Bedanya yang di LCG dulu menunya kek pesta nikahan...kalo di LPPI tiap hari menu variasi daerah (padang, jawa, dll). Tiap sore jika ada waktu, kami sempatkan untuk ngegym karena di LPPI disediakan fasilitas fitness, apalagi salah satu teman kami adalah sudah lama ngegym, jadi dia bisa jadi trainer anak-anak. Bahkan, sempat ada sekali waktu luang, break yang tanpa beban resume untuk hari berikutnya, kami sempatkan untuk karokean, lumayan...buat menghilangkan penat dan bisa jadi sarana biar semakin mengenal teman-teman sekelas, ternyata banyak yang sableng juga...diam2 menghanyutkan.



Makin hari, kami makin banyak tahu tentang teman-teman, walaupun masih rada sedikit canggung...baru seminggu sih ya. Dan malam minggu tadi, beberapa dari kami makan bareng, cuman...tadi agak lama tunggu-tungguan dan ribet menentukan mau makan di mana. Akhirnya, makan di depan LPPI, tempat kemarin makan setelah karokean. Then I remember about it, still don't know how and what we'll be...where will we bring this relationship into...takutnya bosen kalo begini2 saja...pengen rasanya dianya yang ke sini...hiks. Jalani saja lah...yang penting positif thinking dan happy! Sekarang sudah masuk hari minggu...selamat pagi, besok bangun agak siang nggak apa-apa, hoho.

Saturday, October 2, 2010

Melelahkan tapi Menyenangkan

Pelatihan-pelatihan yang sudah dilewati ada modul dari bapak-bapak polisi...Kami jadi tahu tentang doktor Azhari deh...hehe. Bukan cuma itu saja, banyak ilmu yang kami terima. Terima kasih kepada bapak-bapak dari bareskrim atas sharing ilmunya kepada kami. Lalu grooming yang dihandle oleh LPRS di hotel Sahid. Minggu-minggu yang cukup melelahkan tapi menyenangkan. Melelahkan karena bangun pagi-pagi, kesulitan mencari taksi, naik bajai, menunggu metromini, pulang malam, sampai berdesak-desakan di busway pun kami jalani demi pelatihan pengembangan pribadi. Tapi semua itu menyenangkan, wawasan kami dan pengalaman kami menjadi lebih luas dan semua itu sangat berguna bagi karir kami ke depannya.



Karaoke pun kami sempatkan di sela-sela waktu malam tanpa tanggungjawab resume. Olahraga bersama kami sempatkan di waktu malam setelah kelas usai. Yang penting bisa berbagi kesenangan di waktu yang sangat sedikit saja sudah sangat membahagiakan. Semoga ODP 73 tetap kompak dan menjadi angkatan terbaik yang mampu mengukir prestasi...Amin.

Tuesday, September 28, 2010

Second Day in Jakarta, Offering Letter Episode 3

Hari ni hari kedua saya di Jakarta, jadwal offering letter berlima orang bareng-bareng. Kenapa episode 3? Karena kami berlima sudah 2 kali offering letter sebelumnya. Pagi-pagi sudah janjian dengan 3 orang teman yang juga dipindah ke batch 73 dari 72. Berhubung kosnya mencar, saya di Kemang Barat III, yang dua di Kemang Selatan II, satu lagi di gang H Kemang Barat, kami janjian ketemu di carwash LPPI sebelum berangkat revisi offering letter di HCG Plaza Mandiri GatSu jam 8. Berangkat ke Plaza Mandiri berempat naik taksi, karena masih pagi takut naik bis penuh dan ribet. Satu orang teman lagi berangkat langsung dari Bogor langsung ketemuan di HCG. Sampai di HCG pukul 9, selanjutnya menunggu sambil ngerumpi merencanakan kegiatan selanjutnya setelah offering letter, dinner bareng sore nanti berhubung ada teman dari Semarang yang mau main, dan keberangkatan kami besok ke LCG Tanah Abang.

Sewaktu menunggu orang hrd, ada beberapa rekan ODP angkatan 60-an datang untuk penempatan OJT 6 bulan. Ada yang mukanya khawatir, ada yang biasa aja, malah kami yang mau offering letter ikut deg-degan mereka bakal dapet penempatan di mana. Selagi menunggu dan belum ada tanda-tanda offering letter, saya sempatkan untuk turun lagi ke ground, buka rekening baru di bank mandiri. Tadi saya belum punya tabungan dan atm karena tabungan yang lalu (BNI) sudah ditutup, jadi saya putuskan untuk membuat lagi, untuk jaga-jaga kalau ada apa-apa. Lagipula, saya dengar gosip dari angkatan-angkatan yang sebelumnya kalau uang saku bakal dirapel 2 periode jadi satu (tapi sepertinya batch saya nantinya tidak dirapel karena sudah masuk tanggal gaji), dan kata seorang teman kemungkinan pembuatan tabungannya tidak langsung jadi melainkan menunggu entah berapa hari, kurang ada kepastian. Jika benar-benar kejadian dirapel uang sakunya dan tabungan belum dibuat, kehabisan stok, ntar ga bisa makan dan begaul deh di bulan kedua nanti, tetep... ;).

Jadi saya membuka rekening, mengantri 15 menitan, beberapa menit penjelasan panjang lebar di CS lalu setor uang di kasir. CSnya manis dan ramah sekali (ya, mana ada CS yg ga ramah, PLAK), namanya Patsy, hoho. Yang menjadi masalah di sini adalah KTP saya bukan domisili Jakarta Selatan, jadi musti ada tanda bukti bahwa saya menetap di sini. Tabungan tetap dibuatkan, dengan syarat saya diharuskan menyerahkan tanda bukti bahwa saya di sini mengikuti ODP. Sungguh bank yang memiliki sistem dan karyawan yang baik (hahah, memuji perusahaan sendiri ^_^). Setelah urusan rekening selesai, saya kembali naik ke atas untuk offering letter, sesampainya di lobby, mas hrd nya sudah menunggu, tinggal saya yang belum revisi. Kelar deh revisi, ganti tanggal dan paraf 4x...

Setelah kelar offering letter, saatnya makaaan...Sekalian menemani teman yang mau mencari baju batik, dan sepatu. Jadi kami berlima memutuskan untuk ke Senayan...naik bus dari jalan GatSu depan Mandiri...busnya lengang, masih mendingan meskipun panas. Sayangnya tadi bus sempat hampir menabrak bus lain yang sedang berputar arah dan tiba-tiba bus mogok sebelum halte busway Senayan, dan akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki karena tampak dekat, eh ternyata... jauh sekali kalau berjalan...yang cowok2 sih biasa saja, kasihan yang cewek-cewek capek pakai high heels. Sampai di plaza Senayan langsung cari makan, belum pada sarapan tadi pagi dan capek jalan jauh. Setelah kenyang, keliling-keliling cari batik, sepatu, sama blazer.

Sewaktu keliling-keliling, salah satu teman saya dapet kabar dari teman yang tadi penempatan, yang tadi bareng di HCG lt.12. Katanya temennya dapet penempatan di Manado, satu lagi di Sorong (waow, Funky Papua dong...), dan satu cewek di Balikpapan. Sedangkan sisanya yang lain belum tahu.

Setelah capek muter-muter, alhasil...yang dibeli hanyalah sandal...bukannya sneaker, atau baju batik. Karena dipikir-pikir, sneaker nggak perlu yang mahal2 karena tujuannya nanti bakal dipakai buat outbound, alias cuma sekali pakai, untuk berlumpur-lumpur pula. Dan ternyata batik yang ada coraknya tidak sesuai, kebanyakan terlalu mencolok, dan kurang resmi. Terus ngapain tadi jauh-jauh ke sini...ya makan sambil jalan-jalan cuci mata...bahkan teman saya dapat sendal...ambil positifnya saja lah.

Tadinya mau meneruskan pencarian ke pusat perbelanjaan sebelah, berhubung pada kelelahan, kami putuskan untuk pulang saja ke Kemang kos masing-masing naik taksi, agak trauma naik bus kota gara-gara mogok dan hampir nabrak tadi, apalagi jauh dan panas begini. Then, we'll meet again tonight having dinner together, and might be meet our beloved friend from Semarang. And now is my time to relax...

Saturday, September 18, 2010

Pindah dari batch 72 ke 73 ODP Mandiri

Masih seputar uneg-uneg ODP, ceritanya saya dan teman-teman seperjuangan yang 15 orang dari undip dipecah jadi dua, 5 orang masuk angkatan 71 mulai pendidikan pertengahan agustus 10 orang sisanya masuk angkatan 72 mulai pendidikan tanggal 18 agustus 2010. Jadi saya ada waktu beberapa hari untuk pulang ke rumah. Pas di rumah, saya mendapat telepon dari hrd mandiri bahwa batch 72 mulai pendidikan diundur setelah lebaran, tanggalnya menunggu sampai pemberitahuan berikutnya...

Akhirnya (saya lupa) beberapa hari sebelum lebaran ato setelah lebaran saya diberi kabar bahwa batch 72 mulai pendidikan tanggal 20 dan harus sudah di jakarta tgl 17 untuk offering letter. Yah...saya pikir, ini memang sudah jadi keputusan final dari pihak mandiri, sehingga orangtua saya memutuskan untuk mengantar ke jakarta bawa kendaraan sendiri. Kami berangkat ke jakarta sekeluarga full team tanggal 15 september dari rumah, mengingat saat itu masih bebarengan dengan arus balik.

Sesampainya di jakarta, kami menyelesaikan urusan kos, membeli perkakas dan kebutuhan sehari-hari, survey2 tempat, dan silaturahmi ke keluarga di jakarta. Tanggal 17 september jadwal revisi offering letter di lantai 12 HCG plaza mandiri, saya dan 9 orang teman saya dijadwalkan revisi bareng jam 9. Ternyata beberapa teman suka buka-buka kaskus juga, bahkan ada yang tahu account kaskus saya "ditsi", walaupun mereka ga punya account. Revisinya cuma ganti tanggal doang trus diparaf. Di lobby kami lebih banyak ngobrol ngalor ngidul.

Sepulangnya dari offering letter, saat itu posisi saya di jalan bangka hendak menuju kemang, saya ditelpon oleh pihak mandiri bahwa saya dan 4 orang teman saya yang berasal dari undip dan sudah OL untuk batch 72 dipindah ke batch 73... Saya agak speechless waktu itu saat menerima telepon, agak shock... secara saya pikir semua urusan sudah beres dan saya tinggal masuk kelas tglo 20, berpisah dengan keluarga... ternyata belum juga... Jadi saya dan 4 orang teman saya dari batch 72 dipindah ke batch 73 dan baru mulai pendidikan tanggal 29 september, dan harus revisi offering letter lagi tanggal 27 atau 28 september.

Agak kecewa memang, tapi semua itu toh ada hikmahnya, ya saya ambil positifnya saja, liburan saya bertambah, puas karena saya jadi bisa jalan-jalan dan meluangkan waktu lebih lama dengan keluarga, dan diberi kesempatan untuk membenahi semua yang belum beres. Lagipula masih ODP Mandiri kok. Lain halnya kalo ditelpon karena Anda tidak lolos, atau Anda tidak jadi masuk ODP Mandiri karena kesalahan sistem...haha. Semua memang ada konsekuensinya, kerabat orangtua saya yang kerja jadi bankir juga seperti itu, terkadang ada panggilan atau pemindahan dadakan, jadi siap-siap mental saja dari sekarang.

Saya sih tidak masalah karena urusan kos sudah beres, pulang tinggal pulang sama keluarga, nanti bisa berangkat sendiri ke jakarta. Kasihan teman-teman saya yang sudah bosan pamit sampai 3 kali sama keluarganya gara-gara diundur-undur terus, yang tidak bisa pulang ke rumah lagi karena menurutnya akan boros sekali, dan yang bingung mau tinggal di jakarta selama waktu menunggu atau pulang saja karena toh kalau tinggal juga bakal makan biaya dan tidak ada kegiatan. Yah...bersyukur saja...semoga semua itu berkah ya...namanya juga mengabdi, harus profesional dan punya komitmen, saya yakin bank mandiri adalah yang terbaik. Do your best for the best. ^_^

Jadi, sampai bertemu di kelas ODP batch 73 tanggal 29 september nanti.

Sunday, August 22, 2010

Medical Check Up Seharian

Sabtu siang, kira-kira beberapa hari setelah aptitude test saya ditelepon oleh pihak mandiri bahwa saya lolos dan berhak mengikuti tes kesehatan atau medical check up hari senin di laboratorium klinik Cito jalan indraprasta semarang jam 08.00. Saya diwajibkan untuk berpuasa selama sepuluh jam sepelum tes. Saya iseng tanya ke masnya yang telepon berapa orang yang lolos, ternyata yang lolos banyak, ada 17 orang, berarti yang tidak lolos LGD ada 5 orang.

Selanjutnya, saya mengubungi orang tua di rumah dan saya disuruh pulang sebentar karena ada keperluan keluarga yang penting dan mendesak. Padahal hari minggu paginya saya harus ikut tes PPS BRI di gedung Prof Imam Barjo, Tembalang tapi saya memutuskan untuk tidak ikut, takutnya kecapekan dan drop saat tes kesehatan nantinya.

Minggu siang saya sudah sampai di Semarang lagi untuk tes kesehatan esoknya. Saat itu saya khawatir karena sedang terkena batuk, tapi utnungnya tidak batuk parah. Malamnya, saya buka internet cari-cari di kaskus dan blog-blog tentang medcek mandiri, and I didn't get any clue...Ya sudahlah, dijalani aja, positifve thinking kalo saya sehat-sehat saja.

Esoknya, saya dan satu orang teman saya berangkat bareng ke Cito indraprasta. Kami berangkat berbekal nekat, tidak tahu di mana itu klinik Cito indraprasta tepatnya berada. Asal tebak saja jalan indraprasta di mana, akhirnya hanya dengan sekali jalan kami langsung menemukan tempatnya.

Kami tiba di klinik sudah pukul delapan lebih. Saat masuk klinik, teman-teman medcheck sudah pada mengantri di lobi klinik. Kata salah satu teman kami, langsung ke atas ke lantai dua untuk registrasi. Sewaktu mau mengisi absen, eh kami ditelpon pihak Cito-nya untuk datang medcheck, lha saya jawab, "nih mbak, saya sudah di depan mbaknya", sambil ktawa.

Setelah mengisi absen, kami diberi buku untuk medcheck dan kertas isian mengenai masalah jantung gitu, saya lupa. Selanjutnya kami digiring untuk melaksanakan beberapa tahapan medical check up. Medical check up yang dilakukan seingat saya antara lain :

1. Cek darah,
2. Cek urin,
3. Foto close-up (entah ini untuk apa),
4. Cek internist, cuma dicek tensi, trus dipegang-pegang perutnya, dan ditanya2 tentang keluhan kesehatan yang dialami. Ya, saya jawab gak ada, saya sehat-sehat saja...meskipun saya sedang batuk dan agak demam.
5. Postur: tinggi dan berat badan,
6. Mata: minus, plus, dan buta warna,
7. THT: dilihat telinga dan tenggorokannya, lalu cek suara tiiit tiiit tiiit di bilik...
8. Gigi. Ini yang paling bermasalah menurut saya, soalnya ketahuan banyak yang bolong lah, perlu ini lah, itu lah...

Selanjutnya tes dilaksanakan di lantai satu, ngantri panjaaaang banget, secara alat terbatas sedangkan yang melakukan medcheck banyak, bukan cuma dari pihak mandiri saja, melainkan juga dicampur dengan yang umum. Yang membuat saya kesal adalah, medcek dicampur dengan yang umum dan yang didahulukan adalah yang umum. Saat rame-ramenya, kami terpaksa menunggu cek yang umum selesai, baru giliran kami. Untuk kami dikasih makan siang waktu itu... Tes yang dilakukan selanjutnya adalah:

9. USG, untuk mengetahui ada yang salah dengan organ-organ kita atau tidak. Dokternya lucu, ngomoooong terus sepanjang cek. Saya ditanyain, "dari mana, SMA nya di mana?" trus yang saya masih ingat dia nyeletuk, "owalah mas, yang ikut tes bank kok banyak yang dari teknik kimia ki piye (gimana), mau bikin duit yang gak gampang dipalsuin po?"
10. Kardio...atau apalah...mbaknya yang melayani rada jutek,
11. Rontgen, agak khawatir karena sedang batuk-batuk, dan terakhir yang ngantrinya paling lama
12. Treadmill, capek banget...kalau dari pengalaman yang kemarin-kemarin saya medcek, biasanya pakenya sepeda dikayuh, bukan treadmill.

Medical check up berakhir jam 15.00 lebih. Setelah itu saya dan teman saya langsung meluncur ke kampus untuk legalisir ijazah dan transkrip, keburu kampus tutup karena persyaratan yang diberikan mandiri untuk offering letter mepet banget. Akhirnya terkejar juga, petugas loket belum pada tutup. Selanjutnya, liat-liat papan pengumuman lowongan, siapa tahu ada yang cocok dan kriterianya masuk. Di situ saya ketemu dengan teman-teman saya, salah satu teman ngasi tahu kalau dia dapet email dari Unilever bahwa lamaran dia ditolak. Saya penasaran, soalnya saya juga ikut melamar, tapi sayangnya saat saya cek email, tidak ada surat yang masuk. (-_-")

Pas nongkrong di depan ruang Tata Usaha kampus, dipanggil bapak-bapak penjaga loket, ternyata foto-foto wisuda sudah jadi, ya sekalian diambil deh. Selanjutnya seperti biasa, bertemu teman-teman lalu makan bareeeng...Selanjutnya H2C menunggu telepon pihak mandiri lagi untuk interview BOD...

Saturday, August 21, 2010

LGD yang Benar-Benar Leaderless

Saya lanjutkan ceritanya tentang LGD alias Leaderless Group Discussion. LGD ini merupakan tes ODP Mandiri tahap empat. LGD yang diadakan dibagi tiga gelombang atau tiga grup, saya kebagian yang gelombang pertama dan harus siap di tempat jam setengah delapan pagi. Tes dilaksanakan di gedung bank mandiri jalan pemuda, saya dan satu orang teman saya berangkat bareng dari kos pukul 07.00.

Waktu itu hari sabtu, bank tutup, jadi kami masuk lewat pintu belakang. Meskipun tutup, tampak beberapa karyawan sibuk dengan aktivitas di kantor. Kerja jadi bankir bakal sibuk banget ya, tapi gapapa asal ga jadi sales aja...Sampai di tkp, langsung absen, sudah ada beberapa teman yang juga ikut tes (tapi belum pada kenal). Dari absen saya bisa melihat bahwa yang lolos tes aptitude dan ikut LGD ada 22 orang, berarti 8 orang gugur.

Setelah menunggu kedatangan HRD mandiri yang akan mengawasi LGD beberapa menit akhirnya kelompok saya dipersilakan masuk ke ruangan, ruang rapat mungkin lebih tepatnya. Kami dipersilakan duduk sesuai absen lalu perkenalan satu per satu. Setelah itu baru kami dibagikan lembaran kasus untuk dipecahkan dan kertas untuk corat-coret. ---dan proses LGD pun berlangsung---

Selesai diskusi dan memaparkan kesimpulan, pengawas langsung mengambil alih dan dimarahilah kami (-_-")...Satu kelas dibikin down semua...ya begini lah ya begitu lah...kurang ini kurang itu...kayak kami tuh salah semua pas LGD tadi. Tapi lucu juga sih bapak pengawasnya...Peace Pak ^_^...Maka dari itu pas keluar ruangan muka-mukanya pada rada pesimis, soalnya misterius banget, soalnya waktu diskusi sama sekali tidak ada yang inisiatif jadi moderator sampe mulainya tunggu-tungguan, dikasi board ga dipake samasekali, trus ngomongnya urut satu-satu(-_-") bener-bener leaderless deh...Gak ada yang dominan dan gak ada yang pasif ato diem sama sekali, imbang. Selesai LGD kami dibagi selebaran Offering Letter dan syarat-syarat yang harus sudah dibawa saat OL (belum-belum sudah disuruh nyari persyaratan) seperti fotokpi kartu NPWP, softcopy foto 4x6 close-up nyengir untuk ID, legalisir ijazah, dll. Teman-teman gelombang berikutnya yang masih menunggu penasaran bertanya-tanya.

Akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk langsung pulang. Sorenya setelah saya tanya-tanya teman saya yang beda gelombang sepertinya kasus yang diberikan sama, tapi belum tau jug yang gelombang satunya. Sampai sekarang masih penasaran, kriteria buat lolos LGD yang sebenarnya itu seperti apa...Soalnya di tempat lain yang pernah saya ikuti tes tentang diskusi grup yaitu di BNI beda banget. Kalau di BNI bisa seharian sendiri prosesnya, dari pagi sampai sore. Waktu itu saya ingat dapat urutan terakhir buat presentasi hasil pemecahan masalah individu dan itu jam setengah 6 sore. Dan kalau BNI namanya FGD (forum group discussion), melibatkan lembaga psikologi pula, pake software pula (masi inget nama softwarenya threshold competitor). Dan pas BNI saya tidak lolos di tahap ini, entah pas FGDnya, entah pas presentasinya. Btw thanks buat agan-agan kaskuser yang uda ngasi beberapa clue di thread...

Friday, August 20, 2010

Aptitude Test ODP Mandiri & Double Wisuda

Rabu, 28 Juli 2010 saya diwisuda. H-1 wisuda saya masih ribet mencari setelan jas bodyfit secara saya ga punya jas, padahal besoknya ikut aptitude tes juga >.<. Wisuda universitas jam 07.00 pagi janjian sama ortu langsung ketemu di Tembalang, saya berangkat sendiri dari kosan naik sekuter. Pagi-pagi di depan gedung Prof. Soedarto sudah rame banget, penuh muka-muka menor tak dikenal yang nyatanya temen sendiri. Ternyata wisuda Cuma gitu doang, bacot dikit trus nunggu giliran buat maju satu-satu dibagiin ijazah, dari jam sembilan sampai jam setengah dua belas isinya hanya menunggu yang lain selesai dibagi ijazah. Selesai wisuda mencar sendiri-sendiri, saya balik kos siap-siap buat tes aptitude, mama sama adek mau jeng-jeng bentar, papa udah dari jam setengah sebelas cabut rapat di DPRD.

Berangkat ke gedung Mandiri jalan pemuda bareng sama satu temen saya cewek (sejurusan, sekarang seangkatan ODP). Sampe di Mandiri, sambutan satpamnya beda, “Silakan bu pak, mau ke lantai berapa?” secara temen gw abis wisuda masih menor-menor bersanggul pake pakaian formal berblazer dikiranya ibu-ibu direktur kali yah...kami jawab, ODP pak, eh...bapaknya ketawa2.
Dari 70-an orang yang ikut TOEFL hanya 31 yang survive, sayangnya satu orang mengundurkan diri gara-gara bentrok sama wisuda fakultas >.<. ksian, tapi wisuda fakultas S1 Cuma sekali seumur hidup, uda bayar mahal lagi, klo ODP Mandiri kan bisa ikut lagi, hoho. Jadi, peseta yang ikut jumlahnya 30 orang, hampir 29 karena temen saya (satu angkatan ekonomi manajemen sekarang juga seangkatan di ODP, beda ama yang tadi) telat dateng gara-gara kena macet ditambah ribet abis wisuda universitas seperti saya, cewek lagi. Beruntungnya, mas-mas dan mbak-mbak SHL yang jaga baiiik banget...mau nungguin mpe setengah jam, beruntung banget si temen aku itu yah, masa depan dia ada di keputusan mas dan mbaknya, klo dulu ga ditunggu, sekarang uda gak sekelas lagi.

Sebelum tes mulai, kami dibagi soal, lembar buram buat corat coret, kalkulator, penghapus, sama pensil 2 buah yang udah runcing (baik banget ya SHL ini...kurang apa coba, kita tinggal bawa diri, absen, tes...selesai).

Kalau menurut saya, sebenarnya tes aptitude dari SHL ini lebih mudah dibandingkan tes aptitude Astra International, sebelumnya saya pernah juga mengikuti tes aptitude Astra International tapi gagal, padahal tes aptitude Astra tidak menghitamkan bulatan seperti Aptitude dari SHL. Mungkin banyak faktor lain juga yang mempengaruhi, mungkin capek gara-gara waktu itu saya ngelaju dari Magelang jam setengah delapan pagi karena tes di UGM Jogja mulai pukul 09.00.

Yang saya lakukan saat aptitude test sekaligus beberapa tips nih:
1. Berdoa sebelum mengerjakan (harus), santai, tidak usah tegang.
2. Mengerjakan soal yang termudah dulu, yang ga bisa lewatin aja, sukur-sukur nanti masih ada sisa waktu.
3. Tes pertama tes kemampuan verbal 35 menit untuk 35 soal klo ga salah (1 menit 1 soal, usahain kurang dari 1 menit deh jawab 1 soalnya biar ada sisa waktu). Saya jawab semua dan saya yakin semua jawabannya benar (sok aja deh, paling tidak sebagian besar benar lah), meskipun ada beberapa nomor yang saya ulang-ulang karena tidak yakin.
4. Tes kedua tes kemampuan numerik. Ini dia yang saya tidak suka....ANGKA ditambah LOGIKAnya tuh momok buat saya...20 atau 30 soal gitu, tapi waktunya lebih dari jumlah soal. Waktu itu saya tidak selesai mengerjakannya, semisal ada dua setengah baris isian di lembar jawab, saya tidak menjawab setengah yang terakhir dan tidak yakin apakah yang semua yang sudah saya jawab itu benar (-_-“). Wallahua’lam...
5. Selanjutnya isian kepribadian, disuruh milih diantara dua pernyataan dalam 1 nomor (total ada 99 nomor) antara setuju dan tidak setuju. Tidak ada jawaban benar atau salah, tidak ada batasan waktu, yang dibutuhkan disini hanyalah KEJUJURAN Anda karena tes ini berhubungan dengan masa depan karir Anda. Jadi, kerjakanlah sesuai dengan kata hati Anda. Waktu itu saya sama sekali tidak ada satupun yang saya setujui tentang “kesukaan saya terhadap angka” dan “kegiatan yang menguras fisik”, yang saya ingat saya paling banyak memilih tentang “mendengarkan pendapat orang lain”, “dapat menahan emosi”, dan “berjiwa sosial tinggi”, yang menurut saya “gue banget” lah. Selain itu ada juga “menyukai seni”, “mengkritik orang lain”, “ingin menjadi pemenang”, dll. Agak pesimis juga si waktu uda slese ngerjain...tapi pikiran tetep positif!

Alhasil...setelah menunggu dan H2C beberapa hari saya dinyatakan lolos tes dan diundang untuk mengikuti LGD (Leaderless Group Discussion) di gedung yang sama tapi beda lantai. ^_^ Seneng banget lah secara sebelum gelombang ini ada temen saya yang pada pinter-pinter kuliahnya ga lolos di tes tahap ini! Alhamdulillah banget deh...
Pulang-pulang ban sekuter saya bocor...untung di sebelah gedung mandiri ada tambal ban, yang ksian temen saya yang bonceng, musti ikutan nunggu, padahal dia cewek dan harus segera persiapan dandan dan bebenah buat wisuda fakultas malam nanti. Sampe kosan orang tua sudah menunggu sambil leyeh2 ngobrol sama ibu kos. Setelah itu siap-siap deh buat wisuda fakultas.

Wisuda fakultas diadain di audit Masjid Agung Jawa Tengah, sangat luas dan cukup untuk wisuda ratusan anak ditambah pendamping-pendampinya. Pendamping saya ya bokap nyokap, waktu itu ga ada yang lain soalnya “yang lain” juga sedang diwisuda XP, adek juga dateng. Wisuda sampe jam setengah sepuluh malam, isinya hanya salaman, nyerahin kalung sama transkrip nilai, sisanya bacot. Setelah itu foto-foto di dalam bentar trus keluar. Pas keluar ternyata yang nungguin mau ngasi selamat dan foto-foto bwanyak banget...mpe dikasi pigura kenang2an ama buket... Alhasil baru bisa pulang jam sebelas malam...Saya balik langsung di drop sama orangtua di kosan, trus mereka langsung balik rumah. Thanks banget buat semua teman-teman, kakak, adek yang uda dateng, tapi mana foto-fotonya...kok banyak yang ga diupload yah...

Sekian cerita tentang tes aptitude ditambah beberapa dari wisuda saya, panjang banget ya...tapi gapapa buat kenangan biar inget pas tua nanti. XD

Thursday, August 19, 2010

TOEFL ITP ODP Mandiri

Selain dapet surat undangan setelah lolos walk in interview, saya juga dapet sms dari pihak Mandiri. TOEFL dilaksanakan hari Sabtu tanggal 24 Juli 2010 di hotel Gracia Semarang, kebetulan saya dapet jatah yang jam 08.00, jadi musti siap standby jam 07.30.

Jumlah peserta yang lolos walk in interview totalnya ada 70-an orang. Karena kapasitas ruangan cuma buat 50 orang, tes dibagi jadi dua gelombang dan saya dapet gelombang pertama.

TOEFL yang diteskan ternyata tidak seperti tes-tes pada institusi lain yang sejenis, TOEFL yang diteskan adalah TOEFL ITP dan kabarnya minimal skor harus 500, soalnya standar TOEFL ITP ada listening, grammar & vocab, sama reading. Institusi lain yang pernah saya ikuti tes TOEFLnya biasanya menggunakan TOEIC. Sementara itu, sebelumnya saya pernah ikut TOEFL ITP di institusi bahasa inggris hanya dapet skor kurang dari 500, dan sewaktu ikut TOEFL di kampus dapet skor 540 (tapi soal2nya gampang banget), ditambah saya tidak ada persiapan, jadilah saya dagdigdug penasaran sebelum dan sesudah TOEFL. Sebelum TOEFL yang penting istirahat atau tidur yang cukup, tetep konsentrasi pas ngerjain TOEFL terutama saat listening, dan jangan kelamaan menghitamkan bulatan seperti saya atau kelamaan terjebak di satu soal, mending lewatin aja satu atau dua soal susah kerjainnya nanti di akhir-akhir jika ada sisa waktu.

Untung saja tempat tesnya nyaman dan suara speaker saat listening terdengar sangat jelas, jika dibandingkan dengan ERP ODP BNI (yang dilaksanakan di ruang audit gedung BNI) atau PPS BRI (di gedung Prof. Soedarto yang membuat suara speaker 'menggema'). Mana mengerjakan TOEFLnya harus menghitamkan bulatan seperti UAN/SPMB (kelemahan saya terlalu lama mengisi bulatan2). Waktu itu saat waktu sudah habis, saya mengerjakan TOEFL kurang 4 atau 5 soal dan akhirnya saya karang alias jawab asal, jadi agak cemas menunggu hasil TOEFLnya.

TOEFL diumumkan hari Senin minggu berikutnya dan saya dinyatakan lolos dan diundang untuk mengikuti aptitude test di gedung bank mandiri Jalan Pemuda Semarang. Pikir saya, berarti TOEFL saya di atas 500 kalau memang standar minimalnya 500. Sayangnya waktu aptitude test yang akan dilaksanakan bentrok dengan wisuda universitas...alhasil saya kecewa berat, tapi untungnya banyak juga teman saya yang lolos tes dan bentrok dengan wisuda, jadi pihak mandiri mengundur waktunya jadi pukul 13.00. Bersyukur banget waktunya diundur, jadi tetep bisa ikut tes setelah wisuda universitas. ^-^

Monday, August 16, 2010

Walk in Interview

Waktu itu tanggal 24 Juni (kalau tidak lupa) diadakan walk in interview ODP Mandiri di gedung Prof. Soedarto Undip Tembalang (atas). Walk in interview kali ini diadakan selama dua hari berurutan berhubung peserta yang ikut walk in interview kali ini terbilang sangat banyak yaitu 350 orang lebih. Seluruh pendaftar berhak untuk mengikuti interview karena pihak HRD bank Mandiri tidak menyaring aplikasi yang masuk terlebih dahulu, jadi peserta yang sebelumnya tidak mendaftar pun bisa ikut saat walk in interview sambil mendaftar di tempat (padahal sebelumnya saya sudah jauh2 ke Tembalang cuma buat masukin aplikasi Mandiri -_-').

Pagi itu saya berangkat dari kos yang notabene agak jauh dari Tembalang, kos saya di Tegalsari daerah Undip bawah, sementara saya harus menjemput teman saya dulu yang ngekos di Kertanegara (dekat Undip bawah/Pleburan). Walk in interview dijadwalkan mulai pukul 08.00 pagi tetapi saya dan teman saya datang agak telat (agak khawatir juga waktu itu takut ga bole masuk). Sekitar pukul 08.15 belum dimulai, setengah dari kursi yang disediakan di geung Prof. Soedarto sudah terisi oleh para pelamar, nggak ada yang nggak necis...rapi semua. Di sana saya langsung bertemu teman-teman dekat dari Manajemen. Lalu pukul 8.30 ternyata acara dimulai dengan presentasi dari pihak HRD. Presentsinya sendiri mengenai ODP Mandiri dan bekerja di Mandiri.

Pada saat presentasi berlangsung, kami semua diberi formulir untuk diisi. Isi formulirnya seperti CV (resume) dan diisi pada saat itu juga. Setelah presentasi selesai, pelamar disuruh mengantri untuk mengembalikan formulir dan mengisi database di laptop. Waktu itu laptop yang disediakan cuma dua, sedangkan antrian sangat panjang, untung saja saya dan teman-teman saya mengantri di barisan yang agak depan. Sebaiknya memang cepat-cepat mngisi formulir lalu mengambil posisi di antrian paling depan jika tidak mau menunggu lama. Karena banyaknya pelamar, maka walk in interview dijadikan dua hari, saya dan teman-teman masih kebagian hari pertama.

Setelah selesai mengisi database, kami dipersilakan untuk menunggu di ruang yang telah disediakan. Namun, saking banyaknya pelamar yang telah selesai megisi database sedangkan kursi di ruang tunggu interview tidak mencukupi, banyak dari mereka yang berdiri menunggu atau duduk-duduk di luar ruang tunggu. Untungnya mereka cukup profesional dengan segera menghubungi pihak pengelola gedung untuk menyediakan kursi-kursi tambahan.

Walk in interview dilakukan dengan memanggil satu kelompok tiga orang sekaligus untuk diinterview oleh satu orang pegawai HRD Mandiri. Waktu itu hanya ada dua pegawai HRD yang menginterview. Setelah menunggu lama (untung sudah sarapan dulu), akhirnya kira-kira jam dua belasan saya dan dua orang lainnya (salah satunya adalah teman dekat saya sekarang juga ODP Mandiri 72) dipanggil untuk mesuk ke ruang interview. Ternyata kami bertiga kebagian interview dengan ibu-ibu yang tadi presentasi di depan, beliau ramah sekali menyambut kami dan mempersilakan kami duduk. Yah, meski tegang, saya tetep usahain buat senyam senyum...

Selanjutnya kami ditanyai satu per satu, pertanyaan yang diajukan ibunya seingat saya :
1. Dua pertanyaan wajib yaitu "apakah Anda beresedia ditempatkan di luar Jawa (daerah)?" dan "apakah Anda sudah menikah atau dalam waktu dekat ini berencana menikah?"
2. Pertanyaan mengenai kelebihan, kelemahan, dan best achievement kita.
3. Mengapa memilih bank Mandiri dan apa dasar pertimbangan kita mencari pekerjaan.
4. Sudah pernah melamar kerja ke mana saja.
5. What is bank in your opinion? (pertanyaan jackpot nih... dan saya jawabnya belepotan, mana ibunya komentar "Masa anak ekonomi gatau apa itu bank" -_-').
6. Ada saudara di Mandiri atau tidak, dll.
Pertanyaan bisa in english atau bahasa, tergantung yang nginterview, soalnya teman saya yang dapat interviewer satunya lagi lebih cepat, enak, dan full bahasa. Teman saya cuma 5 menit selesai, sedangkan kelompok interview saya bisa sampai 15 menitan.

Setelah selesai, kami disuruh keluar dan menunggu keputusan selama 5 menit kurang, lalu dipanggil lagi masuk. Yang lolos akan diberi kertas semacam undangan untuk TOEFL (macem audisi idol gitu) sedangkan yang tidak lolos (kata teman saya) diberi semangat untuk tidak menyerah cari kerja >.< ...

Yah, akhirnya saya lolos, teman-teman saya juga ada beberapa yang lolos (teman dekat saya dua orang lolos, nanti tes bakal bareng terus sampe akhir). Kasihan juga yang sudah menunggu lama dari pagi sampai sore tapi tidak lolos, karena kabarnya walk in interview teman saya ada yang baru selesai jam 3 dan msih ada banyak yang mengantri di belakangnya...Ada juga beberapa yang tidak lolos dan masih duduk duduk nunggu teman atau mungkin penasaran (kenapa dirinya ga lolos) di teras gedung. Walk in interview terorganisir dengan sangat baik oleh pihak HRD Mandiri, yang kurang hanyalah laptop yang cuma disediakan dua buah untuk isi database, hanya ada dua interviewer, dan juga tidak adanya snack dan minum (ngarep). Wah, panjang banget ngedongengnya, setelah itu saya langsung pulang dan sampai di kos kira-kira pukul 13.30 lalu istirahat, siap-siap buat TOEFL yang akan datang. ^_^

Thursday, August 12, 2010

Tentang ODP Mandiri

Bank Mandiri Officer Development Program (ODP)

Dalam rangka mempersiapkan kader-kader pemimpin, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memberi kesempatan pada lulusan terbaik untuk mengikuti seleksi sebagai kandidat melalui jalur Officer Development Program (ODP) dengan syarat sebagai berikut:

1. Lulusan S1/S2 semua jurusan kecuali: Ilmu Kesehatan/Keperawatan, Sastra, Seni, Keguruan dan Keagamaan.
2. S1 IPK Min 3,00 ; S2 IPK Min 3,20
3. Usia Maksimal saat seleksi awal: 26 th untuk S1 : 28 th untuk S2
4. Memiliki kemampuan Bhs Inggris lisan/tulisan
5. Mampu mengoperasikan computer minimal program MS Office
6. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan
7. Bersedia menjalani ikatan dinas
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia

Aplikasi Lamaran harus melampirkan :
a. Pasphoto berwarna terbaru ukuran 4×6 sebanyak 2 lembar
b. Photokopi KTP yang masih berlaku sebanyak 1 lembar
c. Daftar Riwayat Hidup/CV lengkap
d. Photokopi Surat Keterangan Lulus/Ijazah terakhir yang sudah dilegalisir.
e. Photokopi transkrip nilai (dilegalisir)
f. Photokopi sertifikat/dokumen pendukung lainnya.

Catatan Tambahan:
1. Cantumkan kode “ODP” pada sudut kiri atas amplop
2. Belum pernah mengikuti seleksi PT Bank Mandiri
3. Hanya pelamar yang lulus dari seleksi administrative yang akan diikutsertakan pada tahap seleksi berikutnya.
4. Setiap tahap seleksi berlaku system gugur
5. Pelaksanaan seleksi tidak dipungut biaya

Kirim Lamaran ke :
Human Capital Services Group
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PO BOX 4655/JKTM
Jakarta 12700

atau
Human Capital Services Group
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190

atau
melalui pendaftaran kolektif di beberapa universitas

Seleksi ada 6 tahap :
1. Walk in Interview
2. ITP TOEFL
3. Aptitude Test
4. Leaderless Group Discussion
5. Medical Check Up
6. Interview Board of Director

Setelah lolos dan menandatangani Offering Letter, Pelatihan ODP Mandiri terdiri atas :

Pendidikan on class : 4 bulan
OJT di sekitar jakarta : 2 bulan
OJT penempatan : 6 bulan

- Pendidikan on class dilaksanakan di LPPI Kemang, selain itu juga ada kelas di Tanah Abang
- Tempat tinggal tidak ditanggung
- Uang saku (terakhir 4,1 juta)
- Toleransi absen 5x selama setahun
- Waktu pendidikan Senin-Sabtu 7.30-selesai
- Lulus pendidikan, posisi kerja ada di grade D1 (grade posisi di Mandiri B1,B2,B3,C1,C2,C3,C4,D1,D2,D3,D4,E1,E2,E3,E4,F1,F2 ,F3,F4)
- Penempatan tidak bisa memilih, yang menentukan adalah Bank Mandiri

Mendaftar ODP Mandiri



Waktu itu kira-kira awal bulan Juni, saya mendapatkan informasi dari teman saya mengenai ODP Mandiri sewaktu hotspotan di kampus. Saat itu, ODP Mandiri baru membuka lowongan melalui website karir mandiri. Saya dan teman saya memutuskan untuk mendaftar.

Pada pertengahan Juni, ada kabar bahwa Bank Mandiri membuka lowongan ODP melalui pendaftaran kolektif kampus. Saya kuliah di Universitas Diponegoro Semarang, kebetulan waktu itu fakultas saya, ekonomi masih berada di Pleburan, sedangkan pendaftaran dibuka di kampus Undip Tembalang. Saya dan teman saya memutuskan untuk mendaftar juga melalui pendaftaran kolektif kampus karena dari yang sebelum-sebelumnya, proses seleksi akan lebih cepat jika melalui kolektif kampus.

Akhirnya pada akhir Juni, para pendaftar kolektif kampus diundang untuk mengikuti seleksi tahap awal yaitu Walk In Interview yang diadakan selama dua hari di gedung Prof. Soedarto Tembalang. Sebenarnya tidak ada undangan secara resmi, tapi seluruh applicant yang telah terdaftar sebelumnya secara kolektif berhak untuk mengikuti WII.